Pelajaran bagaimana kita kecolongan memperhatikan perbaikan sector kesehatan. Ia adalah bagian vital dari pertahanan negara. Euforia pertumbuhan ekonomi tiba-tiba tidak berdampak apa-apa dihadapan pandemi Covid-19. Kita kelimpungan mencari bantuan. Bahkan, untuk sebiji masker kita mesti mencari ke luar negeri.
Pembangunan kesehatan berupa alat medis dan obat-obatan tidak bisa dipinggirkan. Andil diplomasi kesehatan juga bisa dibuatkan Kerjasama dengan negara tetangga yang membutuhkan pengobatan dengan peralatan canggih. Kapal-kapal medis militer Indonesia juga bisa berkeliling kawasan ASEAN untuk mengobati negara tetangga yang berada di kepulauan perbatasan.
Jalan itu mungkin masih panjang. Butuh komitmen dari negara untuk sampai ke sana. Kita tentu tidak cukup dengan berdoa untuk mencegah terjadi perang. Kesehatan juga salah satu bentuk diplomasi untuk mitigasi perang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Madina Maimuna, dkk. (2017). Manajemen Kesehatan Masyarakat di Pulau Natuna dalam Rangka Penguatan Pertahanan Negara. Jurnal Program Studi Manajemen Pertahanan. 3 (1), 21-37.
2. Rene Johannes. (2023). Peningkatan Ketegangan Geopolitik di Laut Cina Selatan. Jurnal Lemhannas RI. 11 (4), 211-218.
3. Ogi Nanda,dkk. (2021). Geopolitik Laut Cina Selatan: Strategi Diplomasi Indonesia dalam Menjaga Stabilitas Politik Wilayah ASEAN. Jurnal Lemhannas RI, 9 (4), 25-42.
4. Pandaru I. (2024, April 17). Sengketa Laut China Selatan dan Ancaman Kedaulatan Indonesia. Kompaspedia. Diakses dari https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/sengketa-laut-china-selatan-danancaman-kedaulatan-indonesia
5. Elbegdorj Tsakhia, diwawancarai oleh Gita Wirjawan, Mei 2024. Diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=JKrJdX4BFQQ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H