Sang penulis mengulangi beberapa pesan kebebasan, pembebasan. Bukan sebagai free, melainkan freedom. Juga menawarkan apakah sesungguhnya liberte, egalite, dan fraternite itu sendiri. Tidak hanya itu, Le Regne Animal juga menggugat komitmen manusia terhadap alam.
Komitmen ini sudah lama diingkar. Manusia berusaha seolah-oleh memisahkan diri dengan alam. Kita mengubah gunung besar. Memecahnya lalu membangun hutan beton. Petualangan Emile sebagian besar dihabiskan di dalam hutan belantara. Mata kita sebagai penonton segar melihat hijau dedaunan pepohonan.
Kita membangun hutan kita sendiri. Selain beton, juga berbagai macam aturan interaksi di dalamnya. Manusia akan memisahkan liyan. Mengidentifikasi dan memisahkan yang berbeda. Liyan sejatinya berbeda dan berlawanan dengan diri. Liyan realitas yang ada. Pengalaman ada bersama dengan yang lain ini membawa konsekuensi bahwa diri juga ada bagi yang lain.
Manusia binatang mutasi akan berusaha ditangkap. Ia sudah berbeda dengan kita manusia. Ia adalah liyan. Tidak mungkin manusia memiliki sayap, cakar, paruh yang tajam. Juga dapat mengubah bentuk seperti bunglon. Kita manusia dan bukan manusia apabila memiliki lidah panjang dan mengonsumsi serangga.
Namun, Emile dan ayahnya berbeda. Mereka tetap menerima manusia binatang mutase sebagai manusia. Ayahnya melindungi seorang manusia bermutasi kulit trenggiling di pusat perbelanjaan. Tidak melaporkan kepada polisi agar ditangkap.
Begitu juga dengan Emile. Bahkan, ia tetap menerima manusia binatang mutasi elang sebagai seorang manusia. Berkenalan dan menanyakan namanya. Bahkan, ia membawakan makanan mentah dan tidak mencemooh.
Emile mendukung Fix, manusia binatang mutasi elang. Menunjukkan bagaimana fungsi sebenarnya dari sebuah pendidikan. Tidak harus mengajarkan membaca. Melainkan mengajarkan menguatkan kepak sayap. Fix belajar untuk mengenal dirinya sendiri hingga akhirnya bisa terbang untuk bertahan hidup.
Perkara bebas dan kebebasan sulit untuk dicerna. Ia lapisan paling tebal. Jika berusaha dibuka, akan semakin mengurungmu ke dalam labirin. Padahal, ia menemanimu duduk di sampingmu. Ngobrol santai sambil engkau memutar stir kemudi.
Apakah freedom dan liberte seperti tindakan Fix yang memberontak untuk keluar dari ambulans? Apakah ia seperti Lana yang menatap Francois Marindaze di tengah gelap malam sebelum berpisah?
Yang pastinya, ia bukan sebuah perebutan cinta. Dua orang laki-laki, Emile dan Francois, ayah-bapa yang berebut perempuan, Lana. Persaingan mencari, tetapi sedang memperebutkan ibunya dari tangan ayahnya. Kedua laki-laki itu berkompetisi. Ayahnya melihat Lana pergi meninggalkannya. Sementara, Emile menduga ibu mendekatinya, tetapi wujud bukan lagi ibunya.
Pertanyaan atau anggapan akan freedom dan juga liberte akan terus menggelimang. Ia berserakan. Dicecap dan diduga-duga. Kita ingin itu, tetapi kita akan menyembunyikannya. Membohongi diri kita sendiri. Lari dan dikejar-kejar. Tiba pada waktunya, sesorang akan mempersilahkan kita merasakannya.