Mohon tunggu...
Willem Wandik. S.Sos
Willem Wandik. S.Sos Mohon Tunggu... Duta Besar - ANGGOTA PARLEMEN RI SEJAK 2014, DAN TERPILIH KEMBALI UNTUK PERIODE 2019-2024, MEWAKILI DAPIL PAPUA.

1969 Adalah Momentum Bersejarah Penyatuan Bangsa Papua Ke Pangkuan Republik, Kami Hadir Untuk Memastikan Negara Hadir Bagi Seluruh Rakyat di Tanah Papua.. Satu Nyawa Itu Berharga di Tanah Papua..

Selanjutnya

Tutup

Money

Pejuang Anti-Rasisme "Papua" di Pengadilan Negeri Balikpapan Dituntut 5-15 Tahun Penjara

5 Juni 2020   16:19 Diperbarui: 5 Juni 2020   17:11 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang artinya "jadi penjarahan yang anda lakukan (terhadap tanah Amerika, native Amerika, terhadap Black People di masa-masa yang lalu/slavery black people), kami belajar semuanya dari anda".. 

Reaksi kemarahan elemen pergerakan mahasiswa, yang ditunjukkan dengan berbagai aksi demonstrasi yang terjadi di bulan Agustus - September 2019 yang lalu, merupakan manifestasi dari "kekerasan rasial yang terus berulang di Tanah Papua dan terus meluas hingga ke luar Tanah Papua (termasuk di tempat study anak anak Papua, dan jejak genetika kekerasan itu, telah mengajarkan banyak hal kepada generasi muda di Tanah Papua, untuk melakukan gerakan sosial, melawan tindakan rasisme dengan perjuangan simbolik, yang justru menghantarkan para pemuda ini ke jeruji penjara.. 

Apakah bedanya, tuntutan hukum dipengadilan negeri di Republik ini, terhadap warga negara yang merdeka, yang menuntut keadilan atas perlakuan diskriminatif dan rasis, baik terhadap "riwayat" kekerasan bersenjata yang telah banyak menewaskan "orang-orang kulit hitam dan berambut keriting" diatas tanahnya sendiri, "dibandingkan" sejarah perjuangan kaum pemuda Indonesia menentang "diskriminasi rasial" dan praktek kolonialisme Penjajah Eropa di Indonesia pada masa "prakondisi" revolusi kemerdekaan 1945?..  Wa Wa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun