Mohon tunggu...
willem wandik
willem wandik Mohon Tunggu... Anggota DPR RI -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tanah Papua Dilupakan, Dukungan APBN dan Regulasi Presiden Percepat Pembangunan Smelter Freeport di Gresik

14 Juni 2016   02:33 Diperbarui: 14 Juni 2016   04:41 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grafik 2. Kebutuhan Pemurnian Konsentrat Tembaga Hingga Menghasilkan Produk Olahan Dore/Emas Batangan di PT. Smelting Gresik, 2011

Sayangnya selama ini, potensi ekstraksi/pemurnian anode slime sebagai limbah pemurnian konsentrat tembaga untuk menghasilkan produk utama berbentuk produk emas batangan/ dore, tidak dapat dilakukan di PT. Smelting Gresik, disebabkan ketiadaan fasilitas pemurnian anode slime di pabrik pemurnian milik PT. Smelting Gresik. Sehingga untuk menghasilkan emas batangan/ dore, produk limbah berbentuk anode slime tersebut di ekspor ke Jepang untuk diproses menjadi produk emas batangan. Mengapa produk anode slime di ekspor ke Jepang? justru keputusan itu tidak mengejutkan, sebab perusahaan konsorsium asal Jepang yang dipimpin oleh Mitsubishi Corporation merupakan pemilik sebagian besar saham PT. Smelting Gresik bersama-sama dengan PT. Freeport Indonesia.

Grafik 3. Prosentase Kepemilikan Saham Perusahaan Konsorsium Jepang - PT. FI di Pabrik Pemurnian Tembaga PT. Smelting Gresik (Sumber: Shareholder Smelting Gresik, 2016)
Grafik 3. Prosentase Kepemilikan Saham Perusahaan Konsorsium Jepang - PT. FI di Pabrik Pemurnian Tembaga PT. Smelting Gresik (Sumber: Shareholder Smelting Gresik, 2016)
Pada dasarnya, kiriman konsentrat tembaga yang berasal dari PT. Freeport Indonesia yang dikirim ke fasilitas pemurnian PT. Smelting hanya mencapai 30% dari kapasitas produksi konsentrat tembaga yang dihasilkan oleh PT. Freeport Indonesia pertahunnya atau setara dengan 656.000 Ton/tahun. Sedangkan sebagian besar sisa produksi konsentrat yang dihasilkan oleh PT. Freeport Indonesia yang mencapai 1.234.000 Ton/tahun atau setara dengan 70% dari total produksi konsentrat tembaga PT. Freeport Indonesia dikirim ke pasar ekspor luar negeri. Dengan kata lain, sebagian besar pengolahan lanjutan produk konsentrat tembaga PT. Freeport Indonesia yang mencapai 70% dilakukan di luar negeri dan hanya 30% diantaranya yang dapat dimurnikan di dalam negeri. Sekalipun demikian, peningkatan pengolahan konsentrat tembaga di dalam negeri yang berasal dari penambangan PT. Freeport Indonesia ditargetkan akan bertambah lagi dengan terbangunnya smelter pemurnian konsentrat tembaga senilai USD 2 miliar (dengan tambahan kapasitas 2 Juta Ton/tahunnya) yang disepakati dalam memorandum of understanding di tanggal 22 Januari 2015 yang masuk dalam skema perpanjangan kontrak karya PT. Freeport Indonesia.

Baik potensi produk limbah anode slime yang saat ini dihasilkan oleh PT. Smelting Gresik (kapasitas 1800 Ton anode slime pertahunnya) maupun dengan bertambahnya potensi limbah anode slime dengan hadirnya smelter baru PT. Freeport Indonesia yang mampu memurnikan 2 Juta Ton/tahunnya konsentrat tembaga, sejatinya merupakan potensi bisnis yang menjanjikan bagi PT. Aneka Tambang (Antam) untuk mendorong ekspansi bisnis pemurnian emas batangan/dore. Sehingga tidak mengherankan PT. Aneka Tambang menyatakan kesiapannya untuk mendanai pembangunan pabrik anode slime dengan dana mencapai 2 Triliun (setelah mendapatkan dukungan PMN dari APBN senilai 3,5 Triliun dan dukungan penghapusan pajak PPN 10%), yang dapat mengolah produk anode slime mencapai 6000 Ton/tahunnya, dengan potensi produk emas batangan/ dore mencapai 60 Ton/tahunnya. Sehingga jika kita menghitung potensi profit yang dapat diperoleh oleh PT. Aneka Tambang dengan merujuk pada harga jual logam mulia (99,99%) per 1000 gram berdasarkan referensi Antam Gold Price yang mencapai Rp 540 Juta (referensi Antam Gold Price per 10/06/2016), maka dapat diketahui potensi pendapatan dari emas batangan seberat 60 Ton/tahunnya yang dapat diperoleh PT. Aneka Tambang mencapai Rp 32,40 Triliun.

Diluar potensi maksimum dengan beroperasinya smelter pemurnian emas batangan/dore yang berkapasitas 60 Ton/tahunnya, saat ini PT. Smelting Gresik telah menyediakan potensi siap pakai dengan kapasitas produksi limbah anode slime yang mencapai 1800 Ton/tahunnya, dengan potensi emas batangan mencapai 18 Ton/tahunnya, sehingga menyediakan sumber pendapatan siap pakai bagi PT. Aneka Tambang yang mencapai Rp 9,7 Triliun. Dengan demikian tidak mengherankan jika Pemerintah Pusat melalui sejumlah kebijakan Presiden, memiliki keberanian dan kenekatan untuk menyediakan fasilitas penghapusan pajak PPN ditengah-tengah defisit penerimaan perpajakan yang melemahkan keuangan APBN dan dukungan Penyertaan Modal Negara untuk mendorong pengembangan bisnis perusahaan nasional, dan turut mempengaruhi kesepakatan pembangunan smelter PT. Freeport Indonesia yang diarahkan pada kepentingan industrialisasi di koridor ekonomi Jawa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun