Mohon tunggu...
willemrawung
willemrawung Mohon Tunggu... Guru - Hidup untuk memanusiakan manusia

Kehidupan ada karena cinta dan anugerah maka indahkanlah kehidupan sebelum hati itu padam.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

3.2.a.9 Koneksi Antarmateri: Guru sebagai Big Data Budaya dan Kearifan Lokal

10 Maret 2022   17:03 Diperbarui: 10 Maret 2022   17:05 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Toleransi yang terjaga dengan rapih dan dibungkus dengan sikap hormat menghormati sungguh sebuah "kesaksian hidup" nyata tidak terbantahkan. Guru sebenarnya mampu menghadirkan dan memanfaatkan budaya ini untuk pembentukan jati diri bangsa.

Implementasi dalam pembelajaran dan guru sebagai pemimpin yaitu guru harus menjadi agen perubahan transformatif dalam dunia pendidikan di tingkat lokal, nasional maupun global. 

Aset yang dimiliki seperti kerjasama politik dan sosial dapat dijadikan batu loncatan untuk pengembangan diri. Guru adalah big data yang mampu mengalahkan tampilan menarik google. 

Guru bukan youtuber, selebgram yang mampu menyediakan tutorial materi pembelajaran dalam waktu singkat, tetapi guru adalah sumber pembelajaran cipta, karsa dan karya karena guru memiliki hati nurani. Sumber inspirasi, berbagi pengalaman hidup dan aspek manuawi lainnya.

Pengalaman hidup termasuk didalamnya praktik disiplin positif yang dapat diterapkan secara langsung untuk menyentuh aspek humanisme murid. Praktik mindfullness ketika pembelajaran terasa membosankan sungguh jalan keluar kreatif. 

Pada akhirnya semua disempurnakan melalui metode BAGJA menghasilkan sebuah produk yang menjadikan guru sebagai pemimpin pembelajaran dan mampu mengelola sumber daya sekolah melalui tujuh aset.

Akhrinya, modul ini membuat saya yakin bahwa perkembangan teknologi, era industri 4.0 atau society 5.0 mengarahkan pada tujuan bahwa guru adalah pilar terdepan menciptakan dan mengembangkan potensi murid. Mampu bersaing di tingkat lokal, nasional dan global tanpa melupakan jati diri yang lahir dari budaya setempat. 

Budaya dengan angin sepoi-sepoi, semilir ombak di pantai, nyiur melambai, hutan bakau, hutan lindung, laut, udara, sungai dan tanah. Keramahan masyarakat setempat, budaya mapalus, among, torang samua basudara. Dimanapun kita berpijak tetap seperti syair lagu "Indonesia Tanah Air Beta, pusaka abadi nan jaya ... sampai akhir menutup mata."

Tahapan BAGJA

PRAKARSA PERUBAHAN

Mengembangkan Nilai Budaya dan Kearifan Lokal di SMAS Rex Mundi Manado

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun