3). Bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang "mengundang" murid untuk belajar dan bekerja keras mencapai tujuan belajar yang tinggi.Â
4). Manajemen kelas yang efektif.Â
5). Penilaian berkelanjutan.Â
Jika pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan beberapa hal pokok tersebut di atas maka dapat disebutkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi seharusnya berakar pada pemenuhan belajar murid dan bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut.
Untuk sampai pada pembelajaran berdiferensiasi, Tomlinson (2001) dalam bukunya "How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom" mengkategorikan kebutuhan belajar murid yaitu kesiapan belajar (readiness) murid, minat murid dan profil belajar murid. Sebagai guru kita perlu memahami kebutuhan belajar murid tersebut supaya mampu melakukan pemetaan yang berfungsi untuk memahami cara belajar murid.Â
Menurut Tomlinson (2001: 46) terdapat banyak cara merancang pembelajaran berdiferensiasi, salah satunya menggunakan tombol equalizer atau stereo atau pemutar CD. Untuk mendapatkan kombinasi suara terbaik maka tombol equalizer akan digeser-geser terlebih dahulu. Saat mengajar guru perlu menyesuaikan dengan tombol dan secara tepat dapat memenuhi kebutuhan murid.
Minat murid berkaitan dengan bagaimana cara "menghubungkan" murid pada pelajaran untuk menjaga minat mereka. Dengan menjaga minat murid tetap tinggi, diharapkan dapat meningkatkan kinerja murid. Hal lain yang perlu disadari oleh guru terkait dengan pembelajaran berbasis minat adalah bahwa minat murid dapat dikembangkan.
 Pembelajaran berbasis minat seharusnya tidak hanya menarik dan memperluas minat murid yang sudah ada, tetapi juga dapat membantu mereka menemukan minat baru. Menurut Tomlinson, 2001 untuk membantu guru mempertimbangkan pilihan yang mungkin dapat diberikan pada murid, guru dapat mempertimbangkan area minat dan moda ekspresi yang mungkin digunakan oleh murid-murid di dalam kelas.
Pada profil belajar siswa, guru perlu memahami gaya belajar murid. Terdapat beberapa gaya belajar murid di kelas seperti visual, auditori dan kinestetik. Visual belajar dengan melihat seperti gambar, diagram, powerpoint, catatan, peta atau graphic organizer. Auditori belajar dengan mendengar seperti penjelasan guru, membaca dengan keras, mendengarkan pendapat saat berdiskusi, mendengarkan musik. Kinestetik belajar sambil melakukan kegiatan seperti bergerak, meregangkan tubuh, kegiatan hands on, dan lain-lain.
Perlu diingat bahwa mengidentifikasi atau memetakan  kebutuhan belajar murid, tidak selalu harus melibatkan sebuah kegiatan yang rumit. Guru yang memperhatikan dengan saksama hasil penilaian formatif, perilaku murid atau  terbiasa mendengarkan dengan baik murid-muridnya biasanya akan dengan mudah mengetahui kebutuhan belajar murid-muridnya.
Sebenarnya jika dicermati dengan baik penjelasan tentang pembelajaran berdiferensiasi, maka melalui pembelajaran ini dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu murid mencapai hasil belajar yang optimal. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana guru sangat membantu mengeluarkan kualitas murid supaya boleh berhasil dalam belajar.Â