Mohon tunggu...
willemrawung
willemrawung Mohon Tunggu... Guru - Hidup untuk memanusiakan manusia

Kehidupan ada karena cinta dan anugerah maka indahkanlah kehidupan sebelum hati itu padam.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak

14 September 2021   19:53 Diperbarui: 14 September 2021   20:02 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Artinya guru penggerak perlu memahami dan mempraktekkan nilai guru penggerak sebelum berperan baik dalam pendidikan  internal maupun secara eksternal. Secara eksternal berhubungan dengan pemerintah, dinas, yayasan, orang tua, masyarakat dan alumni. 

Dibutuhkan kolaborasi baik dari guru penggerak maupun pihak eksternal untuk bekerjasama menanamkan profil pelajar Pancasila yakni beriman bertagwa kepada Tuhan yang Mahaesa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

Keterkaitan nilai dan peran guru penggerak dengan filosofi Ki Hajar Dewantara sangat jelas terlihat dari penjelasan awal. Kita mengetahui bahwa filosofi Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan sangat berhubungan dengan humanisme. 

Bahwa pendidikan berpusat pada murid. Tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat anak agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya sebagai manusia dan anggota masyarakat. sedangkan yang menjadi asas pendidikan yaitu memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki agar anak mencapai keselamatan dan kebahagiaan. 

Dalam arti ini menunjukkan bahwa nilai dan peran guru penggerak sangat mengena yakni pada nilai berpihak pada murid. Nilai ini dengan sendirinya akan menghantar murid pada peran guru penggerak untuk semakin menghayati nilai dan peran guru penggerak.

Untuk mempratekkan nilai dan peran guru penggerak tentu membutuhkan strategi. Strategi berguna untuk merealisasikan apa yang menjadi harapan dari nilai dan peran guru penggerak. Banyak strategi yang dapat diterapkan, tetapi menurut pendapat pribadi berkaitan dengan hal ini strategi yang cocok diterapkan yaitu pendekatan persuasif melalui keteladanan. 

Keteladanan dalam pendidikan adalah cara menuntun dan memberi contoh kepada murid sehingga murid atau anak dapat meniru perkataan, perbuatan maupun cara berpikir. 

Keteladanan memang tidak dengan sendirinya akan langsung kelihatan hasilnya. Butuh ruang dan waktu yang cukup sehingga keteladanan sungguh-sungguh mendarah-daging dalam kehidupan setiap hari. Maka pendekatan persuasif walaupun butuh proses dan waktu tetapi lama kelamaan akan menghasilkan murid yang menghayati nilai karakter dan enam profil pelajar Pancasila.

Dalam usaha memanusiakan murid seperti motonya G.S.S.J. Ratulangi, "Si Tou Timou Tumou Tou" (orang hidup menghidupkan orang lain) selain strategi merealisasikan nilai dan peran guru penggerak tentu membutuhkan pihak lain guna mencapai tujuan yang luhur dan mulia ini. Peran tersebut berarti berkaitan dengan faktor internal dan eksternal pelaku pendidikan. 

Faktor internal yakni pelaku dalam pendidikan seperti kepala sekolah, guru dan murid. Sedangkan faktor eksternal yakni stakeholder dalam pendidikan yaitu pemerintah, dinas, yayasan, orang tua, masyarakat, alumni, universitas dan lain-lain. Masing-masing memiliki peran sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya. Contoh, berhadapan dengan murid yang bermasalah dalam hal kehadiran di sekolah maka dibutuhkan kerjasama dengan orang tua. 

Peran guru menjadi relevan karena guru wali kelas dan BP dapat mengadakan kunjungan rumah (home visit). Berhadapan dengan murid yang akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi maka dibutuhkan peran guru untuk memberi informasi tentang jurusan dan program studi yang diminati oleh murid. Sebagai guru penggerak di tingkat SMA dapat memberi kesempatan kepada universitas untuk hadir memberi presentasi dan sosialisasi kepada murid. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun