Mohon tunggu...
Willem Nugroho
Willem Nugroho Mohon Tunggu... Lainnya - Seseorang yang belajar menulis.

.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Biarkan Sungai Bercerita

30 Juni 2021   13:59 Diperbarui: 30 Juni 2021   17:44 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: https://www.wallpaperflare.com/small-house-in-the-rice-field-nature-and-landscapes-wallpaper-tvcxg

source: https://paimingambar.blogspot.com/2020/04/lukisan-rumah-di-tepi-sungai.html
source: https://paimingambar.blogspot.com/2020/04/lukisan-rumah-di-tepi-sungai.html

"Tolong kesini, Rii. Abah mau berbicara dengan kau".

Tobari bergegas mencuci tangan dan kakinya di sungai yang jernih airnya, lalu masuk ke rumah. Tepatnya di ruang tengah. Disitu sudah terlihat Abah menunggu, duduk dikursi bambu.

"Rii, sudah saatnya kamu tahu suatu yang penting, dan mungkin selama ini belum kau ketahui. Tentang harapan Emak dan Abah ".

 Tobari terkejut ternyata bahasanya cukup serius, jadi Tobari mengambil sikap duduk yang lebih nyaman.

**

Beberapa hari ke belakang

Suara jangkrik melengkapi gelapnya malam. Hanya lampu cemprong yang bersinar dan yang lainnya gulita. Kunang-kunang pun tidak sangup melawan selimut gelap ini. Diluar rumah hujan, yaa hujan bulan Juni yang pertama. Agin malam membawa Tobari ke pulau kapuk mengalir bersama derasnya arus sungai.

 

" Bah... Sudah saatnya kita memberitakan kepada Tobari, tentang  apa harapan kita kepadanya? Raut wajah Emak seakan memohon.

" Harapan apa Mak? Apakah tentang hal itu? Menurut Abah Tobari sudah tubuh sebagai anak yang baik". Jawab Abah memperhatikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun