Minimnya tenaga kerja petani akibat globalisasi membuat masyarakat Indonesia kini lebih memilih bekerja selain menjadi petani.
Masih bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang pangan
Minimnya ketersediaan lahan untuk pembukaan sawah baru di berbagai daerah. Masalah ini mempengaruhi proses produksi dan jumlah pasokan beras yang dapat dipenuhi oleh petani dalam negeri.
Kondisi pertanian masih mengkhawatirkan. Selain minimnya lahan, infrastruktur pertanian juga dinilai belum memadai. Hal ini menyebabkan kondisi pangan di Indonesia tidak mencukupi.
Kenaikan harga BBM Sektor pertanian akan terpengaruh oleh kenaikan harga BBM, khususnya solar yang banyak digunakan untuk mesin giling, traktor, dan truk untuk distribusi hasil bumi.
Kebijakan pemerintah dalam bidang pertanian untuk mencapai swasembada pangan :
Implementasi UU Cipta Kerja terkait penyederhanaan, percepatan, kepastian perizinan, serta persetujuan ekspor/impor.
Digitalisasi UMKM merupakan wujud realisasi dari dua agenda besar Pemerintah saat ini, yaitu agenda Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Transformasi Digital.
Sinergi BUMN untuk penyaluran hasil pertanian dari sentra produksi ke sentra konsumen yaitu pengembangan sistem logistik pangan berbasis transportasi kereta api berupa distribusi pangan ke wilayah timur
. Penguatan kerjasama antar daerah, khususnya dalam pemenuhan pangan. Kelima, pembentukan holding BUMN Pangan dalam penguatan Ekosistem Pangan Nasional.
Program di sektor pertanian dan perikanan terus dilakukan untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.