Kurang puas dengan semua itu, dia juga mempermainkan lagi-lagi hatimu. Hati yang didesign untuk mencari dan mengumpulkan serpihan-serpihan informasi , juga rasa dahagamu yang tak akan terpuaskan , sampai jiwamu bertemu dengan sumber kehidupan, kini dialihkannya dengan jitu dalam kematerian.
Maka si Penipu ulung kini membuat berbagai macam barang tiruan, persis seperti barang KW di Mangga Dua, atau Tanah Abang, guna menarik hatimu dari jalanmu menuju padaNya.
Alih-alih mencari arti dari makna diri sejati, kamu dibuat larut dalam gemerlap warna warni dunia. Pada gedung-gedung mall yang berserak disepanjang jalan, lengkap dengan segala macam  kehedonisannya. Baju bermerek, jam bermerek, sepatu bermerek, tas bermerek, pakaian dalampun bermerek, kalau perlu dikeningmu pun suatu saat akan dipasangi merek, yang disaput dengan gincu merah merona, tanda dan pelambang kesuksesan.Â
Memakai mobil termahal, dengan istri tercantik, dengan gaya paling modis,membuat semua mata tertuju padamu dengan pandangan memuja dan penuh hormat, lalu kamu dibius dalam kebanggaan semu, yang lagi lagi menipumu, jatuh dalam jurang kesombongan yang membelitmu hingga kamu lupa mencari jati dirimu sesungguhnya.
Kau pikir dia puas dengan menyeretmu dengan segudang rutinitas demi pengejaran materi dan kebanggaan semu ?
Eitts tunggu dulu. Sang Penipu Ulung, tak akan pernah dipuaskan, bahkan sampai dia merengguk semua saripati hidupmu. Dia juga ingin menguasai anak cucumu, bahkan keturunanmu hingga ke langit ke 77.
Kecerdasan otakmu, kedalaman hatimu dalam mencinta, dan musuh utamanya Kesadaran hati nuranimu harus terus dibungkamnya, agar kau tak pernah sadarkan diri. Pelitamu harus padam, total , tak boleh sejenak saja Nurani menyala dan menerangi alam pikirmu. Maka ditanamkan lagi segala bentuk permainan yang memikat dan menggoda, agar kau terlena saat jagamu, dan terbuai dengan pesonanya dalam mimpi-mimpimu.
Kamu tak perlu heran ,bila game dan film menawarkan segala bentuk kemesuman, kekerasan, dan hal-hal menarik lainnya, bahkan dia bersembunyi dalam permainan paling edukatif sekalipun. Benar !
Dia tak perduli, selama kamu menghabiskan waktu dengan semua itu. Coba lihat bagaimana waktumu habis, 1/8 waktumu habis dijalan, 1/3 lagi habis di kantor, 1/3 untuk tidur, dan sisanya untuk Nonton Tivi, main gawai dengan beribu game yang dipercanggih setiap saatnya. Mereka  berinovasi dengan tekun, selama dengan semua hal itu,  kamu lupa pada tujuan utamamu hidup di dunia, misinya sudah mendekati keberhasilan.
Kamu tak perlu lagi bermain dibawah hangatnya mentari, tak perlu bersosialisasi aktif dengan teman, cukup didunia maya, yang menyeretmu dalam Ilusi, dan kamu hilang tersesat dalam lautan dunia yang tak pernah menuju inti dan jati dirimu.......