Mohon tunggu...
Wild flower
Wild flower Mohon Tunggu... -

Tukang baca yang sedang berusaha merangkai kata.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Pandora (Sebuah Kisah yang Tak Terungkap)

22 Juli 2016   14:05 Diperbarui: 22 Juli 2016   14:12 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
brainy Quote |gofundme.com

Epilog

Prometheus hanya tersenyum. Dalam matanya yang mampu melihat jauh kedepan, dia melihat harapan. Harapan adalah hal yang seringkali terlupa dan dilupakan bahkan oleh manusia sendiri. Sehingga Pandora harus pergi berkelana, dan memperkenalkan dan mengingatkan kembali akan arti dari “Pengharapan”.

Bahwa kejahatan manusia, sejahat dan sekelam  apapun , suatu saat bisa dikalahkan. Seperti cahaya api yang pernah dibawa Prometheus turun ke bumi dan mengalahkan kegelapan malam, demikian juga ada api kebajikan yang bila dikobarkan , kelak akan mampu menerangi dan memerangi segala bentuk kejahatan.

Pada api dalam diri manusia, Prometheus  tak akan pernah berhenti berharap.

Fin.

“Dalam keadaan terbatas-bata, kita bersua dengan mitos. Ia bagian yang dekat dengan bawah sadar kita -- ada harapan, ada kengerian -- yang meluncur ke publik, tumbuh, berkembang biak. Ia menyajikan ambiguitas.”
 ― Goenawan Mohamad, Catatan Pinggir 5

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun