Kali ini saya sebaliknya, menyinggung positifnya dari berpikir negatif yang sangat dihindari pada pemikir positif. Tentu saja saya akan menyampaikan bahwa berpikir negatif berlebihan tidak baik, tetapi berpikir negatif dalam kadar yang sewajarnya akan baik. Berpikir negatif akan membuat seseorang waspada, kritis dan selalu memikirkan hal lain yang tidak dipikirkan rata-rata oleh pemikir positif. Ini mungkin akibat berpikir kritis. Berpikir negatif bisa membuat kita tidak kecolongan. Misalnya banyak kasus hipnotis yang terjadi karena melihat orang tersebut baik. Terlena oleh penampilan, gaya bicara dan sikap yang manis.
Berpikir negatif memungkin kita mewaspadai semua orang baru kita kenal. Dengan menyisihkan sedikit saja berpikir negatif yang wajar ditengah berpikir positif yang berlebihan, akan memberikan dampak yang baik. Bisa jadi berpikir negatif juga adalah berpikir sebaliknya. Pikirkan hal-hal lain yang tidak dipikirkan para pemikir positif. Segala sesuatu pasti ada dua sisi, salah satu sisinya harus seimbang dengan sisi yang lainnya. Nah.. berpikir negatif dalam kadar yang wajar memungkinkan keseimbangan dalam berpikir positif.
Seperti Yin dan Yan saja, dimana kedua sisinya berdampingan tetapi tidak saling mengalahkan atau memenangi. Menyeimbangkan berpikir positif dengan negatif, rasanya bukan hal yang mustahil. Dengan berpikir kritis, setiap pemikir positif akan mendapatkan sisi lain yang sama bergunanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H