Mohon tunggu...
Wildatus Sholeha
Wildatus Sholeha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Stikes Mitra Keluarga

Stikes Mitra Keluarga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pola Makan Baik untuk Kualitas Hidup Lansia yang Baik

20 Januari 2023   16:08 Diperbarui: 20 Januari 2023   16:24 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Nama : Wildatus Sholeha

Nim    : 201905094

SI KEPERAWATAN STIKES MITRA KELUARGA

Lanjut usia merupakan tahap usia yang mendekati akhir masa kehidupan manusia di dunia, dimana tahapan ini di mulai sejak usia 60 tahun sampai akhir kehidupan. Lansia adalah istilah tahap akhir dari proses penuaan. Masa tua merupakan akhir masa hidup manusia, dimana masa ini lansia akan mengalami kemunduran fisik, mental, sosial sedikit demi sedikit sehingga sampai pada masa tidak bisa melakukan tugas sehari-hari, dan tahap ini di sebut dengan tahap penuaan. 

Penuaan merupakan suatu perubahan kumulatif pada manusia pada bagian tubuh, jaringan dan sel yang mengalami penurunan fungsinya, karena ada perubahan pada tahap penuan maka terdapat perubahan pada kulit, tulang, jantung, pembuluh darah, sistem saraf dan jaringan tubuh lainnya, ketika memasuki usia lansia kemampuan untuk regeneratif jaringan tubuh akan mengalami keterbatas seiringa bertambahnya usia sehingga rentang terhadap penyakit. (Siti Utami Dewi et al., 2022)

Lansia memiliki karakteristik yang unik dalam menjaga kesehatannya sehingga memerlukan cara yang khusus dalam menjaga kualitas hidupnya dengan memperhatikan aspek nutrisinya. Kualitas hidup seseorang berbeda tergantung dari interprestasi setiap individu tentang kualitas hidup yang baik. 

Kualitas hidup lansia merupakan suatu komponen yang lengkap, yang menggambarkan usia harapan hidup, kepuasan hidup, kesehatan psikologis, kesehatan mental, kesehatan badan, kebahagiaan dan dukungan sosial. Kualiatas hidup dapat di pengaruhi oleh berabagai situasi dan faktor seperti perubahan status kesehatan dengan kemampuan menjalanin tekanan dalam kehidupan, identitas peran baru, kesempatan dan ketersediaan dukungan sosial, dari segi faktor demografi, faktor sosial ekonomi, faktor budaya dan faktor kesehatan. (Ekasari Fatma Mia et al., 2018)

Pola makan setiap individu itu berbeda, perilaku ini menggambarkan tingkat kesehatan setiap individu. pola makan  yag sehat merupakan bagian usaha untuk mengkonsumsi makan yang sehat. Pola makan adalah suatu kebiasaan makan yang berkaitan dengan kebiasaan makan setia harinya. (Sumampouw Jefri Oksfriani, 2019) Pola makan adalah suatu usaha dalam mengatur jumalah dan jenis makanan yang di konsumsi yang memiliki tujuan tertentu seperti, manjaga Kesehatan, memperhatikan status nutrisi, menhindari dan membatu penyembuhan penyakit. (Abeng Tenri Andi & Kasim Fitriani, 2021)

Lansia akan mengalami penurunan kondisi fisik dan biologis yang berpengaruh terhadap kebutuhan gizi, maka dari itu mengharuskan lansia mengatur pola makan secara khusus sebagai upaya menjaga kualitas hidup dan kesehatan. 

Saat memasuki usia lanjut kemampuan mengecap lansia mengalami penuruan sehingga selera makan menurun, saat seperti ini lansia cenderung mengkonsumsi makanan yang tinggi garam dan gula untuk mengatasai rasa hambar pada lidah meskipun hal ini saat mempengaruhi terhadap kesehatan. Lansia juga akan mengalami penurunan daya penyerapan usus yang menyebabkan lansia sering mengalami sambelit dan berbagai penurunan fungsi yang mempengaruhi pola makan pada lansia. (Putri Khadijah et al., 2022)

Lasia harus memperhatikan asupan makanannya, asupan makanan merupakan faktor yang penting untuk menentukan gizi lansia. 

Lansia dengan status gizi yang baik kemungkinan besar di pengaruhi oleh asupan makan yang baik. selain asupan makan yang baik lansia juga memerlukan pengaturan makan yang baik, maka dari itu di perlukan untuk memperhatikan jadwal dan waktu makan lebih sering dengan porsi yang kecil, di anjurkan banyak minum air dan kuraingi asupan garam, membatasi asupan kalori untuk menjaga berat badan agar tidak terjadi obesitas.

Asupan makan yang tinggi serat agar buang air besar menjadi mudah dan teratur, makan makanan yang mudah di cerna, kurangi makanan yang manis dan asin, makan makanan yang mengandung zat besi, biasakan makan pagi, tidak minum alkohol karena alkohol sangat mempengaruhi terjadinya risiko dimensia atau pikun oleh karena itu lansia harus memperhatikan pola makannya. (Santoso Heru & Imelda Fatma, 2022)

Kebutuhan nutrisi pada lansia harus memperhatikan frekuensi makan dan jenis makanan yang di konsumsi setiap harinya. Adapun kebutuhan nutrisi pada lansia sebagai berikut: Karbohidrat merupakan salah satu kebutuahan gizi yang harus di penuhi, karbohidrat dapat di temukan di umbi-umbian, kacang-kacangan, biji-bijian dengan jumlah sesuai dengan kebutuhan. 

Protein merupakan komponen penting dalam sistem kekebalan tubuh, metabolisme, kesehatan rambu, kulit dan kuku, protein terdapat di putih telur, ayam, ikan, daging sapi dan kolagen dengan jumlah sesuai dengan kebutuhan. Lemak tidak jenuh berasal dari lemak nabati seperti minyak bunga matahari, minyak zaitun, minyak jagung, lemak yang bersumber dari makan berfungsi sbagai absorsi vitamin larut lemak, lemak dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pelindung organ tubuh vital, menstabilkan suhu tubuh, transmisi implus-implus saraf, struktur mebran sel, dan metabolisme.

Serat merupakan bagian penting dalam metabolisme karena penurunan pergerakan fungsi usus sehingga rentan terjadinya sembelit pada lansia, serat dapat di temukan pada sayur-sayuran seperti bayam dan buah-buahan seperti apel, pisang, papaya dan sebagianya. 

Vitamin  merupakan dapat memenuhi nutrisi pada lansia, konsumsi vitamin pada saat masa muda dapat di rasakan manfaatnya saat usia lanjut, seperti vitamin D untuk mencegah lansia dari penyakit osteoporosis, vitamin D dapat di dapatkan dari sinar matahari maka dianjurkan untuk berjemur, sedangkan yang bersumber dari makanan dapat di temukan pada ikan tuna, ikan salmon, susu, sereal dan lain sebagainya. (Putri Khadijah et al., 2022)

Lansia merupakan seseorang yang yang berusia di atas 60 tahun, pada masa lansia banyak terjadinya penurunan baik dari jaringan tubuh, sel-sel dan organ-organ seiring dengan pertambahan usia, oleh karena itu lansia harus memperhatikan kualitas hidupnya dengan menjaga pola makan karena pola makan yang sehat dapat mempengaruhi kesehatan bagi lansia seperti mengkonsumsi karbohidrat, protein, serat, vitamin dan lemak tidak jenuh sesuai dengan kebutuhannya agar kualitas hidup lansia baik.

DAFTAR PUSTAKA

Abeng Tenri Andi, & Kasim Fitriani. (2021). Modul Prktikum Gizi Seimbang pada Ibu Hamil dan Menyusui (M. Galang Pratama, Ed.; 1st ed.). Jariah Publishing Intermedia.

Ekasari Fatma Mia, Ni Made Riasmini, & Tien Hartini. (2018). Peningkatan Kualitas Hidup Lansia Konsep Dan Berbagai Intervensi . Wenika Media .

Putri Khadijah, Yusmita Sari, Nadia Rahmanisa, Nadilla Icma Safira, Yuniarti, Laylita Dwi Syadawi, Yuni Purwanti, & Fitria Yuwitasari. (2022). Book Chapter: Lansia Sehat Dan Bahagia (1st ed.). CV. Global Aksara Pers .

Santoso Heru, & Imelda Fatma. (2022). Kebutuhan Gizi Berbagai Usia (Rintho R. Rerung, Ed.). CV. MEDIA SAINS I DONESIA.

Siti Utami Dewi, Dian Yuniar Syanti Rahayu, Anis Laela Megasari, Rosnancy Renolita Sinaga, Jeni Rante Tasik, Dewi Damayanti Devin Prihar Ninuk, Mukhamad Rajin, Kurniawati, Sujiah Pujiani, Nova Nurwinda Sari, Sedia Simbolon, & Annisa Febriana. (2022). Asuhan Keperawatan Gerontik (Matia Julyus Fika Sirait, Ed.; 1st ed.). Yayasan Kita Menulis.

Sumampouw Jefri Oksfriani. (2019). Buku Ajar Kesehatan Masyarakat Pesisir dan Kelautan (1st ed.). CV. BUDI UTAMA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun