Lansia dengan status gizi yang baik kemungkinan besar di pengaruhi oleh asupan makan yang baik. selain asupan makan yang baik lansia juga memerlukan pengaturan makan yang baik, maka dari itu di perlukan untuk memperhatikan jadwal dan waktu makan lebih sering dengan porsi yang kecil, di anjurkan banyak minum air dan kuraingi asupan garam, membatasi asupan kalori untuk menjaga berat badan agar tidak terjadi obesitas.
Asupan makan yang tinggi serat agar buang air besar menjadi mudah dan teratur, makan makanan yang mudah di cerna, kurangi makanan yang manis dan asin, makan makanan yang mengandung zat besi, biasakan makan pagi, tidak minum alkohol karena alkohol sangat mempengaruhi terjadinya risiko dimensia atau pikun oleh karena itu lansia harus memperhatikan pola makannya. (Santoso Heru & Imelda Fatma, 2022)
Kebutuhan nutrisi pada lansia harus memperhatikan frekuensi makan dan jenis makanan yang di konsumsi setiap harinya. Adapun kebutuhan nutrisi pada lansia sebagai berikut: Karbohidrat merupakan salah satu kebutuahan gizi yang harus di penuhi, karbohidrat dapat di temukan di umbi-umbian, kacang-kacangan, biji-bijian dengan jumlah sesuai dengan kebutuhan.Â
Protein merupakan komponen penting dalam sistem kekebalan tubuh, metabolisme, kesehatan rambu, kulit dan kuku, protein terdapat di putih telur, ayam, ikan, daging sapi dan kolagen dengan jumlah sesuai dengan kebutuhan. Lemak tidak jenuh berasal dari lemak nabati seperti minyak bunga matahari, minyak zaitun, minyak jagung, lemak yang bersumber dari makan berfungsi sbagai absorsi vitamin larut lemak, lemak dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pelindung organ tubuh vital, menstabilkan suhu tubuh, transmisi implus-implus saraf, struktur mebran sel, dan metabolisme.
Serat merupakan bagian penting dalam metabolisme karena penurunan pergerakan fungsi usus sehingga rentan terjadinya sembelit pada lansia, serat dapat di temukan pada sayur-sayuran seperti bayam dan buah-buahan seperti apel, pisang, papaya dan sebagianya.Â
Vitamin  merupakan dapat memenuhi nutrisi pada lansia, konsumsi vitamin pada saat masa muda dapat di rasakan manfaatnya saat usia lanjut, seperti vitamin D untuk mencegah lansia dari penyakit osteoporosis, vitamin D dapat di dapatkan dari sinar matahari maka dianjurkan untuk berjemur, sedangkan yang bersumber dari makanan dapat di temukan pada ikan tuna, ikan salmon, susu, sereal dan lain sebagainya. (Putri Khadijah et al., 2022)
Lansia merupakan seseorang yang yang berusia di atas 60 tahun, pada masa lansia banyak terjadinya penurunan baik dari jaringan tubuh, sel-sel dan organ-organ seiring dengan pertambahan usia, oleh karena itu lansia harus memperhatikan kualitas hidupnya dengan menjaga pola makan karena pola makan yang sehat dapat mempengaruhi kesehatan bagi lansia seperti mengkonsumsi karbohidrat, protein, serat, vitamin dan lemak tidak jenuh sesuai dengan kebutuhannya agar kualitas hidup lansia baik.
DAFTAR PUSTAKA
Abeng Tenri Andi, & Kasim Fitriani. (2021). Modul Prktikum Gizi Seimbang pada Ibu Hamil dan Menyusui (M. Galang Pratama, Ed.; 1st ed.). Jariah Publishing Intermedia.
Ekasari Fatma Mia, Ni Made Riasmini, & Tien Hartini. (2018). Peningkatan Kualitas Hidup Lansia Konsep Dan Berbagai Intervensi . Wenika Media .
Putri Khadijah, Yusmita Sari, Nadia Rahmanisa, Nadilla Icma Safira, Yuniarti, Laylita Dwi Syadawi, Yuni Purwanti, & Fitria Yuwitasari. (2022). Book Chapter: Lansia Sehat Dan Bahagia (1st ed.). CV. Global Aksara Pers .
Santoso Heru, & Imelda Fatma. (2022). Kebutuhan Gizi Berbagai Usia (Rintho R. Rerung, Ed.). CV. MEDIA SAINS I DONESIA.