Adanya kurikulum baru yaitu kurikulum Merdeka Belajar yang telah digagas oleh Bapak Nadiem Makarim, selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia berimplikasi terhadap berbagai inovasi dan kebijakan baru untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.Â
Program Kampus Merdeka sendiri ini menawarkan 8 bentuk kegiatan pembelajaran di luar kampus, diantaranya yaitu: (1) Magang, (2) Studi Independen, (3) Pertukaran Pelajar, (4) Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan, (5) Penelitian, (6) Proyek Kemanusiaan, (7) Kegiatan Wirausaha, (8) Membangun Desa/Kuliah Kerja Nyata Tematik. Dari semua kegiatan yang ditawarkan, penulis disini sebagai mahasiswa semester 6 dari program studi Pendidikan Geografi di Universitas Pendidikan Indonesia berkesempatan untuk melaksanakan salah satu program Kampus Merdeka pada batch ke-2 yaitu Studi Independen.
Pada program Kampus Merdeka batch ke-2 ini, salah satu mitra yang berpartisipasi di dalamnya yaitu PT. Zona Edukasi Nusantara (Zenius) membuka Studi Independen Bersertifikat dengan berbagai learning path yang telah disiapkan. Salah satu learning path nya yaitu Zenius Educator: Leveraging Technology for Tutoring telah penulis ikuti kegiatannya selama kurang lebih 5 bulan mulai dari 21 Februari 2022 sampai 21 Juli 2022.
Setelah berkontemplasi, adapun alasan ketertarikan penulis ingin mengikuti kegiatan Studi Independen ini adalah: pertama sudah pasti karena memang ingin belajar dan menambah pengalaman selama masa kuliah terutama karena memang learning path yang disediakan sangat beragam dan tentunya bersesuai dengan kebutuhan industri.Â
Kedua adalah karena berkesempatan mendapat sertifikasi yang diakui oleh Kemendikbud Ristek selama 1 semester penuh dan bisa dikonversi kedalam 20 SKS sehingga kita tidak perlu khawatir mengenai perkuliahan pada semester tersebut.Â
Dan yang terakhir adalah penulis dapat menerima sertifikat jika lulus program sertifikasi atau short course dari Mitra tanpa mengeluarkan biaya, yang mana biasanya jika ingin mendapat sertifikasi tersebut memerlukan biaya yang tidak kecil, dengan mengikuti Studi Independen Bersertifikat, biaya partisipasi dan biaya hidup selama studi independen tersebut telah disubsidi oleh Kemendikbud Ristek.
Perihal PT. Zona Edukasi Nusantara atau lebih akrab disebut Zenius ini merupakan salah satu perusahaan Education Technology (Edtech) terbesar di Indonesia yang berfokus pada media belajar berbasis teknologi.Â
Dari adanya dasar mengenai proses belajar berbasis teknologi yang menjadi tren karena memperbaiki akses dan kualitas dalam proses belajar, serta atas dasar edukasi berbasis teknologi yang tidak hanya tentang mengubah media penyampaian dengan menggunakan perangkat teknologi belajar melalui Learning Management System, tetapi juga tentang memahami paradigma dan proses kognitif siswa untuk dapat menjalankan model pembelajaran berbasis digital, oleh karena itu Zenius sebagai pioneer perusahaan teknologi pendidikan Indonesia menghadirkan sesi pendalaman kemampuan atau profesionalisme seorang tutor dengan adanya studi independen Zenius Educator: Leveraging Technology for Tutoring yang dirancang untuk mempersiapkan tutor atau educator yang mampu menjalankan proses belajar berbasis teknologi secara kognitif dan praktis yang nantinya bisa menjadi sosok Professional Educator.
Selama kurang lebih 5 bulan, penulis belajar dan dibekali berbagai pengetahuan mengenai cara menjadi sosok Professional Educator melalui berbagai bentuk penyampaian, mulai dari verbal, pemberian materi dipelajari secara mandiri (dalam bentuk tulisan, video, atau bentuk lain), serta sesi tanya jawab. Adapun secara rinci hal yang penulis pelajari diantaranya adalah: pemahaman teori-teori belajar, perbedaan, dan penggunaannya secara praktis; Mengaplikasikan dan memahami aspek penting dalam mempersiapkan bahan ajar; mengaplikasikan dan memahami teori beban kognitif dan penerapannya dalam menyusun bahan ajar; mengaplikasikan dan memahami teknik penyampaian bahan ajar secara efektif; dan yang terakhir mengaplikasikan dan memahami proses evaluasi bahan ajar dan penyampaian pengajaran.
Dalam studi independen ini juga penulis dibekali berbagai pengalaman dan skill untuk mencapai tujuan sebagai sosok tutor atau educator profesional yang dapat menyampaikan pembelajaran yang bermakna, direfleksikan dengan adanya tugas akhir atau projek akhir yang mengharuskan penulis untuk menghasilkan suatu produk learning journey yang terdiri dari video pembelajaran, video pembahasan soal, serta flashcard dari suatu materi tertentu, tentunya untuk menyusun produk tersebut dibutuhkan effort yang besar karena perlu mengelaborasikan baik pengetahuan dari teori yang dipelajari dan keterampilan dari kreativitas penulis sendiri.
Setelah mengikuti program ini, penulis mendapatkan banyak sekali insight dari pengetahuan pendidikan dan pengalaman mengenai kemampuan dasar dan modal untuk menjadi sosok professional educator. Selain itu juga dengan adanya studi independen ini membuat penulis mendapat kesempatan untuk menjalin relasi dengan banyak teman mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia, menjalin kerjasama, dan komunikasi dsb. Oleh karena itu penulis juga berharap program ini dapat terus diadakan agar mahasiswa dapat memiliki kesempatan untuk belajar dan mendapat pengalaman serta ilmu baru di luar universitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H