Mohon tunggu...
Wildan Hamdi
Wildan Hamdi Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik

menyukai bacaan dan informasi pengembangan diri, isu pendidikan dan pengajaran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru: Ada-Berada-Mengada

17 Agustus 2024   18:27 Diperbarui: 17 Agustus 2024   18:32 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teman-teman ayo coba kita cocok-kaitkan tiga posisi tadi (ada-berada-mengada) dengan tingkatan kawasan kognitif yang disampaikan oleh Blomm dan Anderson, kira-kira seperti ini:

  • Ketika menjadi guru hanya hadir dan sampai kepada menjelaskan, ini baru pada tingkat low order thinking (mengingat dan memahami). Posisi masih dalam ADA (being)
  • Ketika guru mulai mendemosntrasikan, menunjukkan cara dalam membedakan, mengelompokkan, menemuhubungkan, bisa kita sebut ke dalam midle order thinking (aplikasi dan menganalisis). Posisinya ada pada BERADA (belonging).
  • Ketika guru menjadi inspirasi bagi siswa, kemudian siswa menjadi termotivasi, bergerak dan beraktivitas sampai meng-creat- sesuatu yang baru, mereka tidak berhenti untuk terus mencoba sesuatu untuk dilakukan. Hasil kreasinya menyenangkan karena memberi manfaat bagi orang lain. Ini sudah pada tingkat higher order thinking (evaluasi dan mengkreasi). Posisi ini sudah ada dalam MENGADA (becoming).

Semoga tidak sebatas teaching-learning, tetapi kuatkan cara-cara mengajar menjadi empowering

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun