Setiap manusia pastinya dituntut untuk menjadi individu yang tangguh, baik dalam menghadapi suatu problematika dalam kehidupan ataupun yang lainnya. Begitu juga bagi seorang mahasiswa yang berperan sebagai seorang iron stock atau dalam artian lain yakni generasi yang tangguh. Untuk lebih jelasnya, peran ini memiliki arti bahwa mahasiswa yang telah memiliki segala macam bekal kemampuan untuk membawa perubahan diharapkan dapat menggantikan generasi-generasi sebelum mereka sebagai generasi yang lebih tangguh. Pada intinya, mahasiswa merupakan suatu cadangan, aset, dan juga harapan pembawa perubahan suatu bangsa.
Tak dapat dipungkiri bahwa suatu organisasi maupun suatu struktural akan bersifat terus mengalir seiring dengan berjalannya waktu. Hal ini ditandai dengan bergantinya kekuasaan dari golongan tua berganti ke golongan muda sehingga kaderisasi akan terus-menerus dilakukan. Maka dari itu, sebagai seorang mahasiswa seharusnya mempersiapkan diri menjadi pribadi individu yang tangguh dan siap membawa perubahan yang lebih baik.
Sejarah dunia telah membuktikan bahwasannya generasi mudalah yang telah memimpin suatu perubahan-perubahan besar, mulai dari zaman nabi, zaman kolonialisme, hingga era reformasi para generasi muda inilah yang menjadi pembawa perubahan. Setelah mengetahui hal tersebut, lantas bagaimana kita yakni seorang mahasiswa sebagai salah satu generasi penerus harus lakukan? mahasiswa tidak cukup apabila hanya mengembangkan akademik mereka namun juga harus mengembangkan dan memperkaya pengetahuan baik dari segi kemasyarakatan maupun keprofesian yang pada akhirnya hal ini penting sebagai bekal penunjang para calon generasi penerus selanjutnya. Semakin tangguh suatu generasi maka akan semakin baik pula suatu bangsa karena akan membawa suatu perubahan yang positif dan berkembang menuju suatu bangsa yang hebat.
Peran Mahasiswa sebagai Guardian of Value
Peran selanjutnya yakni mahasiswa sebagai guardian of value atau dapat diartikan menjadi penjaga nilai. Maksud dari penjaga nilai ini merujuk pada mahasiswa yang mampu berpikir secara logis maupun ilmiah dan dapat mengetahui kemudian memahami kebenaran dari fakta yang ada terdapat pada permasalahan-permasalahan baik yang terlihat maupun tertutup dari masyarakat. Sama halnya seperti peran mahasiswa moral of force, mahasiswa disini diharuskan berperan untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur serta mulia dalam diri bangsa.
Banyaknya budaya-budaya asing yang masuk, dikhawatirkan budaya-budaya asli yang telah ada yakni budaya asli milik Indonesia akan terkikis bahkan hilang. Disinilah mahasiswa akan berperan mempertahankan budaya-budaya bangsa. Contohnya seperti gotong royong, berlaku adil, serta memiliki rasa empati dan juga kejujuran. Mahasiswa akan mengawasi dan menyuarakan pendapat dengan memberikan solusi terhadap masalah yang ada pada nilai-nilai dalam masyarakat. Hal ini merupakan sebuah kunci penting untuk mengantarkan seluruh masyarakat pada perwujudan implementasi menjaga Pancasila agar keutuhan bangsa tetap terjaga. Nilai-nilai bangsa yang terjaga inilah yang akan membawa perubahan positif bagi masyarakat dan juga bangsa.
Langkah-Langkah Mahasiswa dalam Mewujudkan Peran secara Nyata  Â
Langkah pertama kita untuk mewujudkan peran scara nyata sebagai seorang mahasiswa yakni mahasiswa memerlukan kesadaran akan kondisi politik yang ada dalam kehidupan berbangsa. Hal ini diperlukan karena mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat dan juga generasi penerus sehingga kondisi ini tidak boleh diabaikan. Kemudian langkah kedua selanjutnya adalah mahasiswa harus dapat memilih gerakan yang sesuai dengan visi dan misinya sehingga dapat berjalan beriringan. Gerakan yang dimaksud ini adalah gerakan intelektual, gerakan dimana mahasiswa bergerak menyalurkan pendapat yang dimiliki melalui kegiatan-kegiatan diskusi, ilmiah, ataupun yang lainnya dengan mematuhi hukum, audiensi, dan yang lainnya.
Langkah selanjutnya yakni mahasiswa harus ikut turut andil terlibat masuk ke dalam organisasi yang mengemban visi misi yang baik namun tidak meninggalkan tugas-tugas atau keperluan kuliah. Maka dari itu, diperlukan keahlian memanajemen waktu dengan baik sehingga mahasiswa mampu menjalankan peranannya sebagai seorang mahasiswa di dalam lingkungan masyarakat dan tetap menjalankan tanggung jawab pada diri sendiri, studi sekaligus keluarganya. Selain itu, mahasiswa juga memerlukan wawasan yang luas sebagai bekal mahasiswa. Saat ini berbagai macam pengetahuan dan wawasan dapat diperoleh dengan mudah, seperti membaca jurnal online, e-book, maupun blog dan website yang dapat kita akses dalam internet.
 Â
KESIMPULAN