Mohon tunggu...
Puisi

Puisi | Kaum Sarungan di Sepertiga Malam

7 Agustus 2018   21:11 Diperbarui: 7 Agustus 2018   21:37 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kaum Sarungan

yang mendedikasikan hidupnya di sebuah ruang lingkup yang sakral

dengan siklus hidup yang terbayang oleh sebelah mata

di mulainya dari membuka mata sebelum langit menjadi hangat

lantunan kalimat sucinya yang membangunkan embun di sepertiga malam

tarian-tarian tasbih yang menunggu malaikat menemaninya

tangan-tangan mengambang setara dengan dada

tetesan air mata yang berderai dengan ikhlas

demi menyimpan pengharapan yang abadi

dari dia yang memang tempat menyimpan harpan dan impian 

harapan yang dia ingin pun begitu mulia 

hanya berharap agar sesama saudaranya baik-baik saja

karena ia yakin bahwa sang pemberi kenikmatan 

tak akan tega melihat sang pemujanya 

yang biasa membuatnya tersenyum dengan memuji dan meminta pengampunan kepadanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun