Pada Senin, 30 Desember 2024, Universitas Negeri Malang sukses menyelenggarakan Diklat Wawasan Kebhinekaan Global (WKG) bagi mahasiswa PPG Gelombang 2, khususnya kelas Informatika 002. Bertempat di Gedung Pascasarjana A21.602, kegiatan ini menjadi momen penting dalam menanamkan nilai-nilai kebhinekaan sebagai fondasi pendidikan Indonesia.
Mengapa Diklat WKG Penting?
WKG dirancang untuk memperkuat penghargaan terhadap keragaman, toleransi, dan nilai-nilai kemanusiaan di dunia pendidikan. Diklat ini bertujuan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman melalui budaya saling menghormati perbedaan. Para peserta diharapkan dapat mengaplikasikan nilai-nilai kebhinekaan dalam proses pembelajaran, sehingga menciptakan sekolah sebagai ruang inklusif yang mendukung keberagaman.
Proses Kegiatan Diklat WKG
Kegiatan diawali dengan pre-test untuk menguji pemahaman awal peserta, diikuti dengan pendalaman lima topik menarik yang dipandu oleh dosen pengampu, Bapak [ ], dan Bapak [ ]. Setiap topik dirancang secara interaktif dengan pendekatan refleksi, aktivitas, konsep, dan aplikasi yang relevan dengan dunia pendidikan.
Kelima Topik yang Menarik dan Berkesan
Kebhinekaan Global
Dipandu oleh Bapak Prof. Dr. Hakkun Elmunsyah, S.T., M.T., peserta diajak memahami fakta bahwa nenek moyang manusia berasal dari keragaman. Dengan menggunakan foto-foto dari berbagai suku, peserta mencoba menebak asal negara orang-orang tersebut, yang ternyata menjadi pengalaman yang menyenangkan sekaligus membuka wawasan.Kebhinekaan Indonesia
Masih bersama Bapak Prof. Dr. Hakkun Elmunsyah, S.T., M.T., topik ini menggaris bawahi keberagaman Indonesia sebagai anugerah Tuhan sekaligus tantangan. Peserta diajak berdiskusi mengenai solusi untuk menjaga keberagaman sebagai kekuatan bangsa.Damai dengan Diri
Dalam topik ini, peserta diajak merefleksikan identitas diri mereka. Lewat aktivitas menggambar, peserta menyampaikan pesan tentang diri mereka dan diajak bersyukur atas perjuangan yang telah dilalui. Kegiatan ini memberikan rasa bangga dan penghargaan terhadap diri sendiri.Sekolah Bhinneka
Bapak  M. Zainal Arifin, S.Si.,M.Kom., Ph.D., menjelaskan pentingnya menciptakan program kebhinekaan di sekolah. Peserta belajar mengenali latar belakang siswa yang beragam dan mempraktikkan nilai toleransi dalam pengelolaan kelas, menjadikan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" sebagai semangat hidup bangsa.Sekolah Damai
Masih bersama Bapak M. Zainal Arifin, S.Si.,M.Kom., Ph.D., peserta mendapatkan pemahaman tentang bagaimana menciptakan sekolah yang aman, nyaman, dan solutif terhadap berbagai tantangan keberagaman.
Refleksi dan Harapan
Setelah kelima topik selesai, peserta melakukan refleksi untuk menilai kelebihan dan kekurangan materi yang telah dipelajari. Post-test kemudian dilakukan untuk mengukur pemahaman peserta serta menjadi umpan balik bagi penyelenggara.
Diklat Wawasan Kebhinekaan Global ini menyimpan harapan besar bagi para calon guru. Mereka diharapkan menjadi agen perubahan yang mampu menghadapi tantangan keberagaman tanpa melampaui batas toleransi. Sebagai calon pendidik, nilai-nilai kebhinekaan yang diperoleh dari diklat ini akan menjadi bekal penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, harmonis, dan berorientasi pada kemanusiaan.
Melalui program ini, Universitas Negeri Malang telah memberikan kontribusi nyata dalam mempersiapkan calon guru yang tangguh, kreatif, dan toleran. Dengan demikian, di masa depan, mereka dapat mendidik generasi penerus bangsa yang menghargai keberagaman dan menjaga persatuan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H