Mohon tunggu...
Wildan Rahmawan
Wildan Rahmawan Mohon Tunggu... Lainnya - Hai

Sebuah seni untuk bersikap bodoamat

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Kesalahan PUEBI dalam Cerpen

2 Juli 2022   19:38 Diperbarui: 2 Juli 2022   19:39 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulisan dalam membuat karya perlu memperhatikan yang namanya PUEBI dalam tulisannya, agar pembaca dapat memahami isi dari karya yang ditulis tersebut. Banyak sekali sebuah karya yang saya baca penulisannya tidak memperhatikan PUEBI dalam karyanya. Salah satunya yaitu pada cerpen Harapan Atas Takdir Karya Midnaya G yang terdapat kesalahan PUEBI di tulisannya. Berikut saya jelaskan kesalahan dalam cerpen tersebut.

1. Penggunaan Huruf Kapital 

Huruf kapital digunakan untuk huruf pertama dalam kalimat, unsur nama, yang terdapat pada sebuah artikel, makalah, jurnal, buku, dan lain sebagainya, terkecuali kata dan, oleh, atau, di, dan lain sebagainya yang tak terletak di awal kalimat. Berikut contoh kesalahan huruf kapital dalam cerpen "Harapan Atas Takdir" karya Midnaya G:

"Halo, assalamualaikum?"

"Waalaikumsalam, anakku. Gimana kabarnya?" sapa ibunya dengan gembira.

"Alhamdulillah "buk", sehat-sehat aja."

"Oh iya, Faiz udah tau belum jadwal pengumumannya tanggal berapa?"

"Pengumuman penerimaannya?" Faiz melirik-lirik ke setiap sudut kamarnya berusaha mengingat dengan tepat kapan waktu itu akan terjadi.

"Erm... besok?"

"Hari ini, dong!"

"Oh iya, hari ini...," ucapnya tidak percaya.

"Yaudah kalo gitu, jangan lupa berdoa ya, supaya keterima di kampus pilihan kamu," balas ibunya.

"Amin..., minta doanya juga ya, "buk". Assalamualaikum."

Huruf kapital jika merupakan sapaan kepada ibu seharusnya kapital, jadi pada kalimat tersebut seharusnya:

"Halo, assalamualaikum?"

"Waalaikumsalam, anakku. Gimana kabarnya?" sapa ibunya dengan gembira.

"Alhamdulillah "Buk", sehat-sehat aja."

"Oh iya, Faiz udah tau belum jadwal pengumumannya tanggal berapa?"

"Pengumuman penerimaannya?" Faiz melirik-lirik ke setiap sudut kamarnya berusaha mengingat dengan tepat kapan waktu itu akan terjadi.

"Erm... besok?"

"Hari ini, dong!"

"Oh iya, hari ini...," ucapnya tidak percaya.

"Yaudah kalo gitu, jangan lupa berdoa ya, supaya keterima di kampus pilihan kamu," balas ibunya.

"Amin..., minta doanya juga ya, "Buk". Assalamualaikum."

Jadi pada percakapan di atas ketika ia memanggil "buk" seharusnya menggunakan huruf kapital menjadi "Buk".

2. Penggunaan Kalimat Tidak Efektif 

Kalimat tidak efektif merupakan kalimat yang selalu berlebihan atau di ulang-ulang pada penyampaian pesannya. Berikut contoh kalimat tidak efektif dalam cerpen "Harapan Atas Takdir" karya Midnaya G:

"Mereka menutup panggilan masing-masing. Ia pun memeriksa kebenaran dengan membuka laptopnya. Dan benar saja ucapan ibunya yang pasti benar, pengumuman penerimaan akan dibagikan jam enam petang nanti. Kali gitu aku bisa nunggu sampai nanti, ucapnya."

Pada contoh di atas terdapat sebuah kalimat yang terbelit-belit, yaitu pada kalimat, "dan benar saja ucapan ibunya yang pasti benar". Seharusnya pada kalimat tersebut ditulis, "dan benar saja ucapan ibu tadi".

Itulah sedikit penjelasan tentang kesalahan PUEBI dalam cerpen "Harapan Atas Takdir" karya Midnaya G. Untuk tanda baca seperti koma, titik, tanda tanya, dan lain sebagainya setelah saya teliti tidak terdapat kesalahan. Dalam kata ulang juga tidak terdapat kesalahan pada cerpen tersebut. Saya berikan apresiasi kepada penulis cerpen yang memperhatikan PUEBI dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun