Sekarang perhatiannya pada efisiensi aero. Di sini kepala dan insinyur Frank Dernie berusaha memainkan kartu truf mereka untuk melawan guru desain McLaren yang memilki pikiran yang sama, John Barnard.Â
Dernie mengoptimalkan tata letak radiator dan intercooler turbo dengan mempertimbangkan aerodinamika baik dalam hal aliran udara atas mobil ke sayap belakang dan aliran udara melalui sidepod.Â
Menggunakan suspensi pullrod membuat aliran udara semakin maksimal masuk ke sayap belakang dan menggunakan transmisi manual lima percepatan.
Williams mempertahankan Nigel Mansell yang berani dan agresif dan Nelson Piquet bergabung untuk menggantikan Keke Rosberg yang terikat dengan McLaren.Â
Pada tahun 1986, mobil tersebut menang pertama kali di Brasil bersama Piquet, sebelum Mansell menantang gelar dengan empat kemenangan.Â
Williams terguncang oleh kecelakaan lalu lintas yang hampir fatal yang dialami bos mereka, Frank Williams yang menurunkan semangat tim.Â
Williams selamat dari kecelakaan itu tetapi menjadi lumpuh sebagai akibatnya, dengan Grand Prix Inggris 1986 pertama kali selama musim dia muncul di pit milik tim Williams saat dia menjalani rehabilitasi.Â
Patrick Head ditunjuk sebagai kepala tim dan mengelola tim sampai Williams kembali di akhir musim.Â
Hal ini mungkin menyebabkan pertikaian antara kedua rekan setimnya, dan poin yang hilang membantu Alain Prost merebut gelar juara dunia keduanya.Â
Piquet dan Mansell meraih Sembilan kemenangan sementara Alan Prost menghadapi sedikit perlawanan dari Rosberg di McLaren memenangkan empat balapan tetapi mencetak podium secara konsisten.Â
Perbutan gelar sampai ke titik akhir antara Piquet, Mansell dan Prost. Di Adelaide, Australia, ban kiri belakang milik Mansell meledak Williams memenaggil Piquet untuk masuk pitstop untuk jaga-jaga, dan menbuatnya berada di posisi kedua.Â