Sementara pelindung pantai yang terletak sedikit ke tengah laut adalah Breakwater dan Jetty. Bangunan ini bisa menahan dampak lanjutan dari gelombang. Seiring dengan perkembangannya ilmu pengetahuan, struktur yang dipakai pun semakin berkembang, bahkan beberapa Seawall menggunakan struktur recurve untuk memastikan gelombang tidak menabrak bagian atas dari seawall dan mengikis area yang dilindungi tembok. Struktur lain seperti Groin dibuat menjorok ke laut untuk mengurangi arus langsung di sepanjang pantai dan menahan sedimen dan pasir. Sementara, Breakwater adalah struktur yang dibangun sejajar dengan garis pantai untuk memecah gelombang sebelum mencapai pantai, Struktur perlindungan pantai buatan ini walau memberikan solusi jangka panjang untuk erosi, namun juga memberikan konsekuensi yang tidak diinginkan. Seawall yang terbuat dari beton lebih banyak memantulkan gelombang dibanding menyerapnya. Ini membuat gelombang dikirim ke bagian lain pantai sehingga memperburuk erosi di sisi lain dari pantai yang tidak terlindungi atau akan mempengaruhi dasar laut. Groin yang tidak dirancang dengan baik dapat mempengaruhi kualitas habitat di laut dan menciptakan tantangan lingkungan lainnya.
Erosi pantai dapat berkepanjangan dan berlangsung selama bertahun-tahun bahkan berabad-abad tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Proses erosi pantai terjadi secara alami, namun dapat dipercepat oleh aktivitas manusia seperti penambangan pasir dan pembangunan pantai yang tidak ramah lingkungan. Ketika erosi pantai terjadi secara berkelanjutan, hal ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi, sosial, dan lingkungan yang signifikan. Hilangnya pantai dan lahan dapat mengancam keberlangsungan hidup masyarakat yang tinggal di sekitar pantai, serta mengancam keberlangsungan ekonomi lokal yang bergantung pada pantai. Perubahan ekosistem di sekitar pantai juga dapat mempengaruhi spesies yang hidup di sekitar pantai dan berdampak pada aktivitas manusia seperti perikanan.
Maka dari itu, dibutuhkan solusi sebagai perlindungan pantai yang memiliki lebih sedikit konsekuensi. Mungkin pelindung pantai ini tidak akan tahan bertahan lama namun pohon bakau atau manggrove adalah salah satu jawabannya. Pohon bakau dapat memberikan stabilitas alami garis pantai, mengurangi erosi dari pasang surut air laut, dan gelombang dengan gaya besar yang dapat memperbesar efek erosi.
Solusi lainnya adalah menggantikan sedimen dari pantai yang terjadi erosi atau yang biasanya disebut dengan Beach Nourishment. Dengan mengisi kembali pasir yang hilang dengan mengeruknya dari dasar laut kemudian memompanya kembali ke pantai untuk menjaga struktur pantai sehingga daratan itu bisa dipakai kembali, namun tentunya akan menghabiskan dana yang tidak sedikit untuk melakukan penggantian sedimen ini. Maka ,terkadang pilihan termurah untuk melindungi pembangunan di pesisir dari ancaman erosi adalah merelokasikannya ke daerah yang lebih aman.
US National Oceanic and Atmosphere Administration (NOAA) memproyeksikan bahwa dalam 50 tahun, permukaan laut rata rata di dunia akan 30 centimeter lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2000 dan berpotensi lebih dari satu meter. Permukaan laut yang lebih tinggi akan mempengaruhi pasang surut dan gelombang air laut yang mengakibatkan lebih banyak erosi. Ini merupakan suatu ancaman bagi masyarakat yang tinggal di pesisir  dan tantangan berkelanjutan bagi pemerintah untuk mengelola properti yang berdiri sekitar pantai.
Untuk itu kita perlu meningkatkan kepedulian terhadap erosi yang dampaknya akan berkepanjangan ini dengan banyak hal, seperti mengurangi global warming untuk mengurangi meningkatnya air laut, menanam hutan bakau sebagai solusi alami dalam mengurangi dampak erosi, atau bisa dengan tidak merusak daerah pesisir dengan bangunan yang mencemar dan membiarkan pesisir pantai agar se-alami mungkin. Dengan mempertahankan garis pantai ini maka kita bisa menikmati keindahan dari pantai ini di  kemudian hari.
Simpulan dari pencegahan erosi di daerah pantai adalah bahwa tindakan pencegahan harus dilakukan dengan segera dan secara berkelanjutan, karena erosi pantai merupakan masalah lingkungan yang serius dan dapat menyebabkan kerusakan ekologis dan ekonomi yang signifikan. Dari erosi pantai kita dapat mengetahui bahwa erosi pantai dapat terjadi karena berbagai faktor seperti ombak, arus laut, angin, pasang surut, dan aktivitas manusia seperti pembangunan pesisir, penambangan pasir, dan penggundulan hutan. Erosi pantai dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, kehilangan habitat, dan kehilangan sumber daya ekonomi.Untuk mencegah erosi pantai, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan, antara lain:
- Pemeliharaan vegetasi pantai, seperti penghijauan dan penanaman kembali vegetasi di sekitar pantai untuk menjaga kestabilan tanah.
- Membangun struktur perlindungan pantai seperti dermaga, tanggul, atau breakwater untuk melindungi pantai dari ombak dan arus laut.
- Menerapkan prinsip-prinsip konstruksi yang ramah lingkungan, seperti menggunakan bahan konstruksi yang ramah lingkungan dan menghindari pembangunan di area rawan erosi pantai.
- Mengurangi aktivitas manusia yang dapat memperburuk erosi pantai, seperti penambangan pasir, penggundulan hutan, dan pembangunan pesisir yang tidak terkendali
- Mengembangkan teknologi dan inovasi baru yang dapat membantu mengurangi atau mencegah erosi pantai, seperti pengembangan teknologi pasir buatan atau penggunaan teknologi berbasis biologi.
Dengan menerapkan tindakan tindakan tersebut, erosi pantai dapat dikurangi atau dicegah sehingga dapat menjaga kelestarian pantai sebagai sumber daya alam yang penting bagi manusia dan ekosistem di sekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H