Mohon tunggu...
wildan malika candra alfatih
wildan malika candra alfatih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Teknik Kelautan, Institut teknologi sepuluh nopember

seorang mahasiswa yang memiliki kreativitas yang sangat tinggi, serta seorang traveller yang senang berkelana menelusuri indahnya alam bumi pertiwi ini dengan segala keindahan keindahan alamnya yang sangat menakjubkan. dan seorang calon engineer yang memiliki cita cita untuk meraungi luasnya lapangan kerja di bidang teknik yang ada di dunia ini.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Erosi Pantai dan Pencegahannya

11 Maret 2023   17:00 Diperbarui: 11 Maret 2023   17:03 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara bahari dan kepulauan terbesar didunia dengan 17.504 pulau dengan panjang garis pantai 95.181 km. Hal ini semakin memperkuat eksistensi Indonesia sebagai salah satu negara maritim besar di dunia yang memiliki garis pantai terpanjang keempat setelah Kanada, Amerika Serikat, dan Rusia. Diperkirakan wilayah pesisir Indonesia merupakan wilayah pesisir terluas di dunia (KEMENLH, 2010). 

Sebagai negara kepulauan, daerah pesisir Indonesia sangat strategis untuk pembangunan karena memberikan banyak manfaat dan sumber daya untuk kehidupan manusia. Sehingga permasalahan yang ada di daerah pesisir pantai adalah terjadinya abrasi pantai yang menyebabkan hilangnya lahan serta kerusakan infrastruktur dan bangunan. Latar belakang erosi pantai bermula dari proses alamiah yang terjadi selama ribuan tahun, yakni pengikisan pantai oleh air dan angin. 

Namun, aktivitas manusia seperti pembangunan pantai, pembangunan di sekitar sungai, dan penambangan pasir juga mempercepat proses erosi pantai. Akibatnya, pantai yang semula luas dan stabil menjadi semakin sempit dan rawan terhadap bencana alam seperti banjir, longsor, dan abrasi pantai. Erosi pantai dapat menimbulkan dampak yang signifikan pada lingkungan dan masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

Permukaan bumi selalu berubah dikarenakan beberapa faktor. Pantai adalah salah satu fitur permukaan bumi yang dapat berubah karna abrasi. Pantai sering kali menjadi daya pikat tiap orang. Selain bisa dipakai untuk bertamasya, pantai juga biasa dipakai untuk mendukung ekonomi lokal, menyediakan jutaan pekerjaan, menyediakan aktivitas ekonomi bernilai jutaan rupiah dan menyimpan nilai tanah yang lebih dari biasanya. Deburan ombak di pantai bisa membuat pikiran tenang dan juga tempat bertemunya daratan dan perairan ini menawarkan pemandangan matahari terbit dan tenggelam yang indah.

Namun, di balik deburan ombak yang terus menabrak pasir di pantai itu apabila berkepanjangan akan menyebabkan erosi. Garis pantai mungkin terlihat statis dan tidak bergerak di peta, tetapi sebenarnya garis pantai adalah salah satu area yang paling dinamis di dunia. Posisi garis pantai dari waktu ke waktu sangat bervariasi.

Pasang air laut membuat fluktuasi di permukaan laut dan menggerakan garis pantai maju dan mundur. Terkadang garis pantai bisa berubah hampir 100 meter dari posisi awalnya dalam waktu sehari. Selain permukaan laut yang naik turun, materi yang membentuk daratan, tanah, dan batuan juga bisa mengubah garis antara darat dan laut tersebut. Meskipun arus kadang kadang menyimpan lebih banyak sedimen, tapi keadaan bisa terjadi sebaliknya. Erosi sendiri merupakan proses di mana batuan atau sedimen terbawa oleh laut. Perbedaan besar antara erosi pantai dan erosi lainnya adalah waktu yang diperlukan. Komponen terbesar yang mempengaruhi erosi pantai adalah gelombang laut atau ombak.

Ombak bersifat merusak karena beban yang dia berikan ke daratan. Dari gaya yang diberikan oleh ombak tersebut, maka cepat bagi laut untuk mengambil pasir dari pantai yang tidak memiliki perlindungan. Apa yang terjadi di seluruh garis pantai kebanyakan merupakan proses fisik di mana hantaman air yang terus menerus memberikan tekanan yang memisahkan partikel tanah dan bahkan membuat bebatuan menjadi pasir. Satu gelombang dapat memberikan banyak tekanan ke daratan dan bisa dengan mudah menyapu sedimen lepas dan mengikis batuan yang ada di daratan.

Ombak juga sebenarnya membawa pasir dan sedimen dari dasar laut yang selanjutnya akan menghantam, mengikis, dan memecahkan bebatuan seiring dengan berjalannya waktu. Dalam beberapa kasus, air laut sebenarnya dapat melarutkan batuan itu sendiri yang biasanya disebut dengan pelapukan kimia. Keadaan yang merusak ini akan menghasilkan erosi yang cukup serius dan bahkan lebih buruk. Selain itu, proses erosi ini bisa diperkuat dengan peristiwa alam seperti badai atau angin kencang yang membantu ombak untuk menabrak daratan dengan gaya yang lebih besar. Angin kencang ini menyebabkan gelombang tinggi yang akan mempercepat erosi jauh dari tingkat normal erosi tersebut.          

Apabila erosi ini terus menerus terjadi, maka itu akan membahayakan bangunan bangunan seperti rumah atau bangunan komersial yang dibangun di dekat pantai. Ini menandakan bahwa sebenarnya pembangunan yang paling dekat dengan pantai selalu berisiko akan tergerus oleh air laut.

Dengan banyaknya aktivitas manusia yang terjadi di sekitar pantai, erosi pantai ini bisa terbilang sesuatu yang membahayakan di banyak tempat, karena mengancam struktur di sepanjang pantai dan mata pencaharian sebagian besar populasi di pesisir. Maka dari itu, kita bisa memperlambat terjadinya erosi dan mengurangi dampak buruk dari erosi ini. Di beberapa pantai yang memiliki jumlah aktivitas yang tinggi biasanya dibuat struktur perlindungan pantai buatan baik di tepi pantai atau yang dibangun sedikit ke tengah laut. Pelindung pantai yang biasanya di tepi pantai adalah Seawall atau Revetment yang terbuat dari bermacam material, Bulkhead, Groin, dan Sea Dikes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun