Penulis tertegun saat dibacakan hadis di atas. Tiap kali disebut kata 'hisab', imajinasi penulis seolah terlempar ke masa depan. Masa yang belum bisa dibayangkan namun diyakini bakal terjadi. Itulah masa sesudah kehidupan yang fana ini.
Begitu diingatkan bahwa amal shalat kita yang kelak akan dihisab pertama kali, perlahan muncul kembali peringatan untuk tidak meninggalkan shalat. Dalam salah satu baliho kecil di dekat Masjid Al Insan di Patal Senayan Jakarta terpampang pesan menohok; Kalau Anda meninggal dunia, sudah shalatkah Anda? Pesan lain yang sempat terbaca berbunyi begini; shalatlah sebelum Anda dishalatkan.
Jadi, buat yang mengimani kehidupan setelah mati, hari hisab, dan alam akhirat, mari mendirikan shalat. Kala iman bertambah, shalatlah berjamaah. Kala iman berkurang, tetap tunaikan shalat meski sendirian dan mungkin tidak di awal waktu.
Bicara soal shalat berjamaah, masak iya nggak ingin memperberat timbangan amal shalat kita. Mumpung sehat dan luang, berjamaah di masjid dan mushala itu lebih utama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H