Mohon tunggu...
Wildan Husein Naufal
Wildan Husein Naufal Mohon Tunggu... Lainnya - Pribadi

Seorang mahasiswa akuntansi yang memiliki ketertarikan dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peringatan Hari Anak Sedunia: Anak-anak sebagai Modal Pembangunan Bangsa

16 November 2020   06:43 Diperbarui: 20 November 2020   12:37 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemajuan zaman akibat globalisasi pun menjadi tantangan pemerintah dalam pembangunan kualitas anak di Indonesia. Banyak informasi yang diterima anak tidak sesuai dengan umur mereka. Pornografi, narkoba, dan pergaulan bebas adalah jurang bagi anak akibat globalisasi ini. 

Selain itu, semakin gamblangnya konten-konten yang tidak bermutu di media sosial membuat anak-anak secara tidak sadar meniru tindakan tersebut. 

Istilah “anjing” dan “goblok” yang berkonotasi negatif seolah menjadi hal biasa dan lumrah sehingga anak-anak pun dapat dengan mudah menirunya. 

Jika hal ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin akan terjadi kemerosotan moral pada anak-anak di kemudian hari dan masyarakat Indonesia nantinya memiliki kualitas yang kurang baik.      

Pemerintah melalui Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) telah memberikan perlindungan dan dan bantuan-bantuan hukum bagi anak-anak yang mengalami masalah. 

Banyak program LPAI seperti SPARTA (Seksi Perlindungan Anak tingkat Rukun Tetangga) dan TATAKA (Tanda Cinta Kepada Anak) yang diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik terhadap anak-anak di Indonesia, sehingga mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan baik dan memiliki masa depan yang cerah. 

LPAI bekerja sama dengan berbagai pihak terkait dalam melaksanakan program kerja tersebut sebagai upaya melindungi anak Indonesia. Upaya-upaya yang dilakukan oleh LPAI hendaknya dapat terus dilakukan secara efektif sehingga dapat mencapai tujuan yang berkelanjutan.

Dibutuhkan peran bersama dari banyak pihak seperti keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah dalam upaya peningkatan kualitas anak-anak di Indonesia secara merata sebagai modal pembangunan bangsa. 

Berdasarkan penelitian para ahli, Indonesia akan mengalami bonus demografi pada tahun 2020-2030. Pada rentang tahun itu, komposisi penduduk yang berusia 15-64 tahun lebih banyak daripada penduduk dengan usia lebih dari 64 tahun. 

Artinya, penduduk produktif tersebut diharapkan dapat berkontribusi dalam pembangunan di segala bidang dengan baik, sehingga cita-cita Indonesia menjadi negara maju dapat diwujudkan. 

Jangan sampai momentum ini terlewat begitu saja sehingga banyak penduduk usia produktif yang menganggur. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, anak-anak Indonesia mulai dari sekarang harus diberikan edukasi sehingga nantinya bisa menjadi manusia yang bermanfaat dan dapat menerapkan diri di masyarakat secara baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun