Mohon tunggu...
Rahmania
Rahmania Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Hobi saya membaca/kepribadian saya introvert

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori belajar sosial Albert bandura

30 Januari 2025   21:39 Diperbarui: 30 Januari 2025   21:39 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori Belajar Sosial dari Albert Bandura adalah salah satu teori utama dalam psikologi yang menekankan pentingnya pembelajaran melalui pengamatan, peniruan, dan pemodelan. Bandura percaya bahwa perilaku manusia tidak hanya hasil dari insting atau pengalaman langsung, tetapi juga dari pengamatan terhadap perilaku orang lain dan konsekuensinya.

Konsep Utama Teori Belajar Sosial

1. Observasi dan Pemodelan

Pengamatan (Observasi): Individu dapat belajar hanya dengan mengamati perilaku orang lain tanpa harus mengalami secara langsung.

Pemodelan (Modeling): Individu meniru perilaku yang telah diamatinya, terutama jika perilaku tersebut dianggap relevan atau menarik.

Contoh: Anak kecil yang melihat orang tua membaca buku mungkin akan meniru kebiasaan tersebut.

2. Reinforcement dan Hukuman

Bandura menambahkan bahwa pembelajaran melalui pengamatan tidak selalu membutuhkan pengalaman langsung dari penghargaan (reinforcement) atau hukuman.

Reinforcement Langsung: Individu memperoleh penguatan atau hukuman secara langsung dari tindakannya.

Reinforcement Vikarius: Individu belajar dari pengamatan terhadap konsekuensi perilaku orang lain.

Contoh: Anak yang melihat temannya mendapat pujian karena membantu orang tua mungkin akan meniru perilaku tersebut.

3. Self-Efficacy (Efikasi Diri)

Definisi: Kepercayaan individu terhadap kemampuan dirinya untuk mengatasi tantangan dan mencapai tujuan.

Efikasi diri memengaruhi sejauh mana seseorang akan mencoba, bertahan, atau berhasil dalam suatu tugas.

Contoh: Seseorang dengan efikasi diri tinggi dalam olahraga akan lebih berusaha meningkatkan keterampilannya dibandingkan dengan yang memiliki efikasi diri rendah.

4. Reciprocal Determinism (Determinisme Resiprokal)

Bandura menekankan bahwa perilaku manusia adalah hasil dari interaksi tiga faktor utama:

Lingkungan: Pengaruh sosial atau fisik.

Faktor Personal: Pikiran, emosi, dan motivasi individu.

Perilaku: Tindakan atau reaksi individu.

Ketiga faktor ini saling memengaruhi satu sama lain.

Contoh: Anak yang tertarik pada seni (faktor personal) akan mencari lingkungan yang mendukung kreativitas (lingkungan) dan sering menggambar atau melukis (perilaku).

Proses dalam Pembelajaran Sosial

Menurut Bandura, ada empat tahap utama dalam proses pembelajaran sosial:

Perhatian (Attention):

Individu harus memperhatikan model atau perilaku tertentu agar dapat mempelajarinya.

Faktor yang memengaruhi perhatian: Menariknya model, relevansi perilaku, dan kejelasan perilaku.

Retensi (Retention):

Individu harus mampu mengingat apa yang telah diamati. Informasi ini akan disimpan dalam bentuk representasi mental.

Contoh: Anak yang melihat gurunya menjelaskan cara melipat kertas akan mengingat langkah-langkahnya.

Reproduksi (Reproduction):

Individu mencoba meniru perilaku yang telah diamati, dengan memperhatikan kemampuan fisik dan keterampilan yang dimilikinya.

Contoh: Anak mencoba mempraktikkan keterampilan melipat kertas seperti yang diajarkan.

Motivasi (Motivation):

Individu membutuhkan motivasi untuk meniru perilaku tersebut.

Motivasi dapat berasal dari:

Penguatan langsung.

Penguatan vikarius (melihat orang lain diberi penghargaan).

Kepuasan intrinsik.

Eksperimen Bandura: "Bobo Doll Experiment"

Eksperimen Bobo Doll adalah salah satu studi terkenal yang dilakukan oleh Bandura untuk menunjukkan pembelajaran sosial.

Proses Eksperimen:

Anak-anak dibagi menjadi tiga kelompok dan mengamati model dewasa yang berinteraksi dengan boneka Bobo (boneka tiup besar).

Kelompok 1: Model dewasa bersikap agresif terhadap boneka.

Kelompok 2: Model dewasa bersikap lembut terhadap boneka.

Kelompok 3: Tidak ada model yang diperlihatkan.

Hasil:

Anak-anak yang melihat model agresif cenderung meniru perilaku agresif.

Anak-anak yang melihat model lembut menunjukkan perilaku yang tidak agresif.

Kelompok tanpa model tidak menunjukkan respons yang signifikan.

Eksperimen ini menunjukkan bahwa anak-anak dapat belajar perilaku baik atau buruk hanya dengan mengamati.

Penerapan Teori Belajar Sosial

Pendidikan:

Guru dapat menjadi model yang baik untuk mendorong siswa belajar melalui pengamatan.

Contoh: Guru menunjukkan cara membaca dengan benar di depan kelas.

Pengasuhan:

Orang tua sebagai model memberikan pengaruh besar terhadap perilaku anak.

Contoh: Anak belajar empati dari orang tua yang sering membantu orang lain.

Kepemimpinan:

Pemimpin yang memberikan contoh positif dapat menginspirasi bawahannya.

Contoh: Seorang manajer yang bekerja keras dan jujur akan memotivasi timnya.

Media:

Media memiliki pengaruh besar dalam membentuk perilaku individu. Oleh karena itu, penting untuk memastikan konten media memberikan model yang positif.

Teori Belajar Sosial Albert Bandura menekankan bahwa pembelajaran tidak selalu membutuhkan pengalaman langsung, melainkan dapat terjadi melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain. Interaksi antara lingkungan, individu, dan perilaku menjadi inti dari proses belajar ini. Teori ini relevan dalam berbagai konteks seperti pendidikan, pengasuhan, dan manajemen, serta memberikan wawasan penting tentang bagaimana perilaku manusia dapat dipengaruhi dan dibentuk.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun