Mohon tunggu...
Wildan RifaiAnwar
Wildan RifaiAnwar Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa jurusan sejarah yang suka menulis dan berbagi pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lepasnya Timor Timur dari Indonesia

15 Mei 2023   13:16 Diperbarui: 15 Mei 2023   13:20 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 1974 terjadi sebuah kudeta militer yang dilakukan oleh militer Portugis bersama dengan masyarakat Portugis pro demokrasi terhadap kekuasaan Rezim Estado Novo. 

Peristiwa ini dinamai sebagai Revolusi Anyelir karena para tentara menggunakan bunga anyelir di seragam dan pucuk senjata mereka sebagai simbol perlawanan terhadap kebijakan pemerintah Portugis pada masa tersebut yang pro dengan kolonialisme, khususnya pada kebijakan militeristik yang mencegah wilayah jajahan Portugis di seluruh dunia untuk merdeka. 

Adanya perubahan kekuasaan dari rezim pro kolonialisme menjadi kekuasaan yang demokratis menyebabkan perubahan yang signifikan terhadap kebijakan kolonial Portugis. Pemerintah Portugis yang pro demokrasi kemudian membuat kebijakan demokratis terhadap seluruh wilayah jajahannya untuk menentukan nasib mereka sendiri. 

Hal ini dapat dirasakan hingga ke wilayah Timor Leste yang pada masa tersebut masih menjadi wilayah jajahan Portugis. Dalam mensukseskan kebijakannya ini pemerintah Portugis kemudian mengirim Mario Lemos ke Timor Leste sebagai Gubernur wilayah tersebut, untuk mengurus dan memberikan pilihan kepada rakyat Timor Leste terhadap nasib mereka sendiri.

 Upaya ini kemudian menghasilkan adanya tiga partai politik besar di Timor Leste yang semuanya memiliki tujuan dan pemikiran politiknya sendri-sendiri. Ke-3 partai politik tersebut adalah Uni Demokratik Timor (UDT), APODETI dan ADT yang kemudian berubah nama menjadi Fretilin. Tujuan partai Fretilin adalah kemerdekaan Timor Leste yang independen. 

Sedangkan APODETI bertujuan untuk mengintregasikan wilayah Timor Leste kedalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Adapun tujuan UDT adalah untuk menjadikan Timor Leste sebagai negara protektorat Portugis. Namun seiring berjalannya waktu UDT dan Fretilin akhirnya berkoalisi pada Januari 1975 dengan tujuan kemerdekaan Timor Leste yang independent. UDT dan Fretilin juga akhirnya memenangkan pemilu pada bulan Maret 1975. 

Pada bulan Agustus 1975, terjadi kudeta yang dilakukan oleh UDT dengan bantuan APODETI terhadap kekuasaan Fretilin dan menyebabkan perang saudara di wilayah tersebut. Hal ini didasari oleh ketidakpuasan UDT terhadap kebijakan Fretilin yang dinilai terlalu mendominasi dan tidak sesuai dengan kesepakatan bersama antara Fretilin dan APODETI sebelumnya. Adanya perang saudara ini menyebabkan Mario Lemos dan para anak buahnya meninggalkan wilayah Timor Leste yang dianggap semakin tidak kondusif dan membahayakan. 

Kudeta yang dilakukan oleh UDT dan APODETI terhadap kekuasaan Fretilin berakhir gagal, dikarenakan kekuatan militer dari Fretilin yang kuat pada masa tersebut. 

Hal ini wajar karena pasukan militer Fretilin sebelumnya merupakan bekas pasukan Tropaz yang dilatih secara khusus oleh militer Portugis untuk meredam pemberontakan di wilayah jajahan Portugis. 

Kemudian pada tanggal 28 November 1975, Fretilin memproklamasikan kemerdekaan Timor Leste, sekaligus merubah nama “Timor Potugis” menjadi “Timor Leste”. Hal ini dilakukan untuk memperkuat legitimasi kekuasaan Fretilin, sekaligus sebagai implementasi atas tujuan mereka yaitu membentuk sebuah negara merdeka yang diberi nama “Timor Leste”. 

OPERASI SEROJA DAN MASUKNYA TIMOR LESTE KE DALAM INDONESIA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun