Perubahan iklim global memiliki dampak yang luas pada ekosistem. Hasil yang paling menyedihkan adalah peningkatan tingkat kepunahan global berbagai organisme.Â
Fenomena ini tidak hanya mengganggu keseimbangan ekosistem yang rapuh tetapi juga menimbulkan ancaman yang signifikan bagi keberadaan semua bentuk kehidupan di masa depan, termasuk manusia.Â
Saat dunia berhadapan dengan krisis lingkungan ini, konsep konservasi menjadi populer sebagai cara untuk mengurangi kepunahan spesies.Â
Inti dari konservasi yang efektif adalah pelestarian dan pengurangan tingkat kepunahan spesies, sebuah tantangan yang menjadi lebih sulit oleh keterbatasan informasi tentang dinamika populasi.
Pentingnya Konservasi Spesies
Konservasi spesies bertujuan untuk mempertahankan keanekaragaman hayati dan menekan tingkat kepunahan, sehingga menjaga kesehatan dan stabilitas ekosistem. Idealnya, upaya konservasi harus berakar pada strategi yang memastikan kelangsungan hidup spesies di seluruh rentang geografisnya [1].Â
Namun, kelangkaan data populasi spesies menimbulkan hambatan yang cukup besar untuk mencapai tujuan ini.Â
Mengumpulkan informasi yang akurat dan komprehensif tentang jumlah spesies dari waktu ke waktu terbukti menantang karena kesulitan metodologis dan sifat pengumpulan data yang memakan waktu [2].
Di antara banyak spesies yang terkena dampak tantangan ini, orangutan adalah salah satu spesies yang memilukan. Dengan penurunan populasi melebihi 60%, kera besar ini menghadapi kepunahan kritis [3].Â