Tugas mata kuliah filsafat bener-bener enggak bersahabat! Bsok ada dua makalah yang harus aku selesaikan! Satu makalah perorangan, dan satu lagi makalah perkelompok. Beruntung aku mengambil kamar kost di sebrang kampus dengan ukuran yang cukup untuk menampung empat orang di dalamnya. Walhasil, dari sore tadi aku bersama teman sekelompokku kumpul di kost-an untuk menyelesaikan tugas itu.
Selepas isya ketiga teman sekelompokku pamit pulang ke rumah mereka. Aku ikut mengantar mereka sampai di depan gang. Sekalian aku mau beli makan malam. Pikiranku yang sudah terkuras sejak tadi berhasil membuat isi perutku keroncongan. Nasi goreng spesial menjadi menu andalan ku di saat lapar melanda di malam hari.
Selesai membeli nasi goreng aku segera kembali ke kost-an. Dan betapa terkejutnya aku saat membuka pintu mendapati seseorang duduk di pinggir tempat tidurku. Â
Ruangan yang cukup dingin Karena pendingin ruangan, bertambah tajam dinginnya karena seseorang yang sedang duduk di pinggir tempat tidurku itu. Arya. Namanya Arya, anak jurusan tekhnik yang ditemukan meninggal di kamar kost nya minggu lalu. Konon menurut kabar yang beredar dia melakukan itu karena putus cinta dan tahu si mantannya akan segera menikah. Arya juga merupakan sahabat karibku sejak jaman kita masih berseragam putih biru.
Aku masih pura-pura tak melihatnya, sampai ia pindah duduk di hadapan, saat aku akan memasukan suapan pertama nasi goreng yang tadi ku beli.
Meski sosoknya sudah berubah jadi hantu, ia terbilang tak terlalu menakutkan. Dengan penampilannya serba putih-putih, senada dengan wajahnya yang pucat pasi, tanpa embel-embel bercak darah di sana sini, ia bisa kubilang masih terlihat tampan.
"Makan, Ar. Laper gua." Ajakku yang tak peduli dengan dirinya yang masih menatapku tanpa bergeming sedikitpun.Â
Aku pun tak peduli dengan bulu kuduk ku yang mulai meremang karen Arya yang terlalu dekat denganku.
"Lu ngapain tiba-tiba dateng ke sini? Ngeliatin gue dari tadi kaya gitu?" Tanyaku akhirnya setelah suapan terakhir nasi goreng berhasil kuhabiskan.
"Na, gue nyesel mati cepet begini." Ucap Arya akhirnya.
"Sukurin! Lagian gaya-gayaan lu bunuh diri gara-gara putus cinta doang! Bego banget tau gak?!" Maki ku akhirnya.
"Iya, emang gua bego dari dulu. Elu yang paling pinter." Ujarnya dengan wajah sedikit sendu.
"Eh! Gak usah begitu lu!! Gue kepret nih! Kebiasaan kalo dikasih tau malah begitu gayanya. Sebel gua."Â
"Galak banget sih lu jadi cewe!" hantu Arya sedikit protes.
"Bodo amat! Sekarang maksud lu apa ke kamar gue malem-malem begini tanpa ijin?" Tanyaku masih dengan jutek mode on.
"Gue kangen elu, Na. Kangen mantan gue juga." Jawab Arya dengan tatapan memelasnya.
Ah, dasar hantu gila! Baru ini aku ketemu dengan hantu yang gentayangan karena sedang merindu.Â
"Sekarang udah ketemu, kan? Gue juga udah tau lu kangen, sekarang balik gih! Gue mau tidur." titahku yang tentu saja tidak bisa sambil mendorong badannya seperti saat dulu ketika ia masih hidup.
"Kalau gue masih mau di sini gimana?"
"Ah! Hantu gila lu! Gak ada! Gak mao gue tidur sama hantu galau gegera merindu macem lu begini! Pergi ah!" Usir ku tiada ampun.
Arya mendengus kesal mendengar titahku. Meski begitu ia tak juga pergi. Dan aku, belaga tak melihatnya lagi. Aku segera melakukan rutinitas malamku sebelum tidur; cuci muka, sikat gigi, memoles wajah dengan skin care malam, dan kemudian bergegas naik ke tempat tidur.
"Na ... Lana ... Gue kangen lu, Na. Temenin ngobrol sebentar aja, Na." Gumam hantu Arya setelah aku menarik selimut dan memunggunginya.
"Bodo!! Gak denger gue!! Balik sana Aaarr!! Besok gue ada kuliah pagi!" Teriakku padanya sambil menutup wajah dengan guling yang sedang ku peluk.
"Yaudah, lo tidur tapi gue di sini dulu ya, sebentar. Ntar kalo gue udah bosen liat lo gue pergi deh."
"Ah terserah!!" Jawabku masih dengan wajah tertutup guling.
Ah, dasar hantu gila! Bisa-bisanya gentayangan cuma mau bilang kangen doang! Kenapa gak gentayangan buat nagih utang ke orang-orang yang belom lunas bayar utang ke dia aja sih?
? Ah, dasar hantu gila!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H