Di bawah rembulan yang bersinar gemilang,
Aku berjalan sendiri di tepi pantai yang sunyi,
Derasnya ombak mengingatkanku akan kehidupan yang tak pernah diam,
Di antara pasir dan air, aku merenungkan takdir yang telah ditentukan.
Bintang-bintang di langit menyaksikan langkahku,
Seakan menggambarkan petunjuk bagi perjalanan hidup,
Dalam kegelapan, aku mencari sinar harapan,
Memeluk keheningan malam, mencari jawaban yang tak terucap.
Di antara riak gelombang dan angin yang berbisik,
Aku mendengarkan lagu alam yang penuh makna,
Puisi alam yang mengalir dalam keheningan,
Menyiratkan keabadian dalam kehidupan yang fana.
Inilah puisi kehidupan yang terus berputar,
Seperti roda waktu yang tak pernah berhenti berputar,
Dalam diam, aku merasakan kehadiran yang tak terlihat,
Dalam puisi alam, aku menemukan diri yang sejati.
* RUMAHKU
Di balik pintu kayu yang bersahaja,
Terbuka dunia yang penuh rahasia.
Di setiap sudut, cerita bersembunyi,
Dinding-dinding tua, menyaksikan waktu berlalu.
Jendela-jendela menghadap langit biru,
Mengisahkan kisah-kisah senja yang indah.
Di halaman, bunga-bunga bersemi,
Menyirami kenangan-kenangan lalu.
Rumahku bukan hanya dinding dan atap,
Tetapi tempat di mana hati merajut mimpi.
Di sini, cinta dan tawa menyatu,
Menjadi pondasi setiap langkah yang kuambil.
Meski sederhana, namun berharga bagiku,
Rumahku, tempat di mana aku menjadi diriku.