Mohon tunggu...
WILDA NANDA AGUSTIN HARAHAP
WILDA NANDA AGUSTIN HARAHAP Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA TADRIS BAHASA INSONESIA UINSU

HOBI MEMBACA

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Tepi Pantai yang Sunyi dan Rumahku

21 April 2024   14:43 Diperbarui: 21 April 2024   14:54 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

* DI TEPI PANTAI YANG SUNYI

Di bawah rembulan yang bersinar gemilang,
Aku berjalan sendiri di tepi pantai yang sunyi,
Derasnya ombak mengingatkanku akan kehidupan yang tak pernah diam,
Di antara pasir dan air, aku merenungkan takdir yang telah ditentukan.

Bintang-bintang di langit menyaksikan langkahku,
Seakan menggambarkan petunjuk bagi perjalanan hidup,
Dalam kegelapan, aku mencari sinar harapan,
Memeluk keheningan malam, mencari jawaban yang tak terucap.

Di antara riak gelombang dan angin yang berbisik,
Aku mendengarkan lagu alam yang penuh makna,
Puisi alam yang mengalir dalam keheningan,
Menyiratkan keabadian dalam kehidupan yang fana.

Inilah puisi kehidupan yang terus berputar,
Seperti roda waktu yang tak pernah berhenti berputar,
Dalam diam, aku merasakan kehadiran yang tak terlihat,
Dalam puisi alam, aku menemukan diri yang sejati.

* RUMAHKU

Di balik pintu kayu yang bersahaja,
Terbuka dunia yang penuh rahasia.
Di setiap sudut, cerita bersembunyi,
Dinding-dinding tua, menyaksikan waktu berlalu.

Jendela-jendela menghadap langit biru,
Mengisahkan kisah-kisah senja yang indah.
Di halaman, bunga-bunga bersemi,
Menyirami kenangan-kenangan lalu.

Rumahku bukan hanya dinding dan atap,
Tetapi tempat di mana hati merajut mimpi.
Di sini, cinta dan tawa menyatu,
Menjadi pondasi setiap langkah yang kuambil.

Meski sederhana, namun berharga bagiku,
Rumahku, tempat di mana aku menjadi diriku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun