Mohon tunggu...
Wilbert Robbert Alfondha
Wilbert Robbert Alfondha Mohon Tunggu... Penulis - My profil

Terus berkarya

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Penyesalan Selalu Datang di Akhir

7 Februari 2021   19:37 Diperbarui: 7 Februari 2021   20:18 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Tiba-tiba bel berbunyi memecah keramaian, anak-anak berlarian ke kelas.

"San bel udah berbunyi ayo kita ke kelas ?"

"Ayo ndi." Jawab Hasan dengan wajah bersemangat.

Diperjalanan mereka berbincang-bincang tentang sebuah komik terbaru, dan video game yang sedang hangat. Mereka mendengar seorang memanggilnya ketika berjalan menuju kelas.

"Hasan...!!!" Berteriak dengan nada tinggi.

Belum sempat mengetahui siapa yang memanggil sudah ada yang menarik kerah baju Hasan dan menyeretnya ke pojok belakang kelas. Dan saat itu ia baru menyadari kalau yang memanggilnya adalah Daffa. Daffa adalah orang yang selama ini sering meminta uang, Bahkan, Daffa tak segan-segan untuk melukai Hasan sebagai hiburan tersendiri baginya.

seperti biasa Daffa, Filio dan Rizki selalu menjadikan Hasan sebagai bahan lelucon di depan teman-teman sekelasnya. mereka adalah anak paling jagoan dan paling di takuti di seluruh sekolah. Filio memiliki tubuh yang besar dan berkulit sawo matang, Rizki memiliki tubuh yang tinggi dan berkulit hitam, dan Daffa memiliki tubuh yang besar dan berkulit putih. Daffa sering mengajak anak yang terlihat jagoan menurutnya untuk diajak berantem dengan nya, Jelas Daffa melakukan dengan cara mengkeroyok nya. Bisa dipastikan anak yang dikeroyoknya akan ketakutan dan menaruh rasa hormat kepada mereka bukan karena prestasi nya tetapi karena ketakutan.

"Mana uangmu...!!??" Daffa meminta dengan menggeretak dan langsung merogoh celana Hasan kemudian mendapati uang sebesar 20.000 rupiah.

"Sudah sana...!!!" Daffa mendorong kepala Hasan hingga terayun hampir ke ding-ding.

Andi di sana tidak bisa menolong Hasan karena kedua tanggan nya di pegang erat oleh Filio dan Rizki.

"Kamu gak apa apa San ?" Ucap Andi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun