Mohon tunggu...
wiji astuti
wiji astuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - siap untuk diberi masukan

healthy and happy

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Partisipasi Politik dalam Pemilihan Kepala Desa

24 Juli 2022   22:51 Diperbarui: 24 Juli 2022   23:15 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam rangka pemenuhan prinsip demokrasi,maka pelaksanaan pemilihan Kepala Desa dilaksanakan dengan asas langsung ,umum,bebas,rahasia,jujur,dan adil.

Demikian pula dengan pemilihan Kepala Desa yang dilaksanakan di Pengasih,juga mengikuti mekanisme pemilihan Kepala Desa yang telah berlaku.

Hasil suara yang diperoleh dari PILKADES tersebut,ternyata di salah satu Desa masih tercatat memiliki Golongan Putih (Golput) dari dua desa lainnya yangjuga melaksanakan pemilihan Kepala Desa serentak di salah satu Kecamatan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Di salah satu desa di Daerah Istimewa Yogyakarta ,kesadaran politik seseorang dipengaruhi oleh sosialisasi dan kekerabatan.Ini sebagaimana penduduk desa terjadi penduduk desa umumnya yang memiliki kekerabatan yang dekat antara satu dengan yang lainnya.Lebih lanjut sosialisasi turut andil dalam meningkatkan partisipasi politik,sebab sosialisasi sebagai instrumen informasi dan edukasi terhadap terhadap masyarakat akan pentingnya partisipasi politik bagi pembangunan desa di masa mendatang.Berdasarkan observasi,kesadaran politik masyarakat di Desa  cenderung berbeda antara masyarakat Desa yang berada di wilayah pedalaman perdesaan dengan masyarakat Desa yang sudah masuk dalam wilayah perkotaan.Dalam hal ini,wilayah Desa terbagi menjadi dua wilayah yaitu wilayah pedalaman perdesaan dan wilayah yang sudah memasuki perkotaan.

Oleh sebab itu,perilaku dan kesadaran politik masyarakat dapat diwarnai oleh factor geografis antara wilayah perdesaan dengan wilayah yang sudah memasuki perkotaan.Masyarakat Desa Pengasih yang berada di wilayah perdesaan masih menjunjung nilai kebersamaan, kekeluargaan, gotong royong, serta cenderung mengikuti pemimpin atau tokoh masyarakat yang dituakan dan berpengaruh di desa tersebut. Perilaku tersebut sangat berpengaruh terhadap kesadaran politik. Dalam hal ini pilihan ditentukan atas dasar kehendak dan pandangan pribadi. 

Desa ini tidak memiliki kewenangan untuk mengatur jalannya pilkades karena pilkades serentak langsung diurus oleh pemerintah daerah dan pemerintah daerah sendiri anggarannya banyak yang dipangkas sehingga sosialisasi sangat terbatas dan hanya dilakukan sebagai formalitas saja. 

Artinya hanya wilayah tertentu yang diberikan sosialisasi dan dipilh secara acak saja. sosialisasi pilkades diambil langsung oleh pemerintah daerah, akibatnya sosialisasi menjadi tidak maksimal karena keterbatasan anggaran penyediaan alat peraga maupun alat sosialisasi lainnya. sehingga cakupan area sosialisasi menjadi terbatas, akibatnya informasi kepada masyarakat tidak meluas. 

Dampak dari keterbatasan tersebut adalah tingkat partisipasi masyarakat yang rendah. sebagian masyarakat Desa Pengasih memiliki tingkat kesadaran politik yang masih rendah khususnya yang berada di wilayah perdesaan, 

Melihat kondisi lapangan bahwa salah satu upaya mendorong kesadaran politik masyarakat dengan cara politik uang (money politic) yang diberikan oleh para calon kepala desa. Pada posisi ini, keberadaan money politics dimaksudkan agar para pemilih memiliki keinginan ikut berpartisipasi dalam pemilihan kepala desa. 

Dapat dikatakan bahwa kesadaran politik seseorang meliputi kesadaran terhadap hak dan kewajibannya sebagai warga negara, baik hak politik, ekonomi, maupun hak mendapat jaminan sosial, hukum, dan sebagainya.

Partisipasi politik masyarakat Desa tidak lepas dari dua aspek penting yaitu kesadaran politik dan keyakinan politik. Kesadaran politik masyarakat Desa dipengaruhi oleh situasi kondisi wilayah yaitu wilayah perdesaan dan wilayah perkotaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun