Mohon tunggu...
Wiji Astuti
Wiji Astuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bosan Belajar Daring, Mahasiswa KKN Undip Anak-anak Membuat Slime

10 Agustus 2021   09:05 Diperbarui: 10 Agustus 2021   09:07 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama anak-anak setelah membuat slime (Dokpri)

Slime merupakan sebuah permainan yang terbuat dari bahan baku lem dan campuran activator. Slime pertama kali diperkenalkan oleh Mattel, yakni sebuah perusahaan mainan dari California tahun 1976. Selain untuk mainan anak, slime juga dipercaya dapat memberikan manfaat dalam menenangkan perasaan, melatih kreativitas anak, meredakan stress dan juga dapat menyalurkan emosi pada anak.

Bahan-bahan untuk membuat slime pun sangat mudah ditemukan. Dalam pelaksanaan program kegiatan, hanya dibutuhkan tiga bahan saja, yaitu lem povinal, gom yang dilarutkan dalam air, dan pewarna makanan.

Bahan-bahan untuk membuat slime (Dokpri)
Bahan-bahan untuk membuat slime (Dokpri)

Adapun langkah-langkah untuk membuat slime, yaitu :

  1. Masukkan lem povinal kedalam wadah
  2. Siapkan air yang kemudian ditetesi gom (yang disebut dengan slime activator)
  3. Campur lem povinal dengan air yang sudah dilaruti gom (slime activator)
  4. Lalu aduk-aduk hingga membentuk slime
  5. Apabila slime masih lengket, tambahkan slime activator
  6. Setelah slime tidak lengket, campurkan pewarna secukupnya
  7. Slime sudah jadi

Pelaksanaan Program Kegiatan (Dokpri)
Pelaksanaan Program Kegiatan (Dokpri)

Kegiatan dilakukan pada hari Selasa, 27 Juli 2021 dan diikuti oleh delapan orang anak. Pelaksanaan membuat slime tetap memperhatikan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, dan memakai hand sanitizer. Pelaksanaan program kegiatan mendapatkan respon yang baik dari anak maupun orang tua. 

Bahkan anak-anak berharap adanya kegiatan membuat sesuatu dikemudian hari. Anak-anak mengatakan jika kegiatan seperti ini dapat melepaskan rasa bosan dan jenuh dengan kegiatan pembelajaran daring.

Penulis : Wiji Astuti (Fakultas Psikologi 2018)

DPL : Sukiswo, S.T., M.T

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun