Mohon tunggu...
Wijia Prasetya
Wijia Prasetya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

aku suka apapun, asal tidak memberatkan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Novel "Ayahku (Bukan) Pembohong" Karya Tere Liye

30 Juni 2024   08:29 Diperbarui: 30 Juni 2024   13:05 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dam jengah dengan seluruh cerita-cerita yang menurutnya adalah sesuatu yang tidak masuk akal. Saat telah berkeluarga dan memiliki anak pun, Dam ingin menjauhkan anak-anaknya dari kakeknya (ayah Dam) karena dia menganggap bahwa cerita-cerita tersebut dapat mempengaruhi anak-anak nya.

Semakin lama ayah Dam mulai merasa bahwa sang anak telah membencinya. Dirinya sangat sedih karena dituduh sebagai pembohong oleh anaknya sendiri, air matanya menetes dan ia memutuskan untuk menerobos hujan dan pergi dari rumah. 

Sementara itu Dam terus mencari kebenaran cerita sebenarnya mengenai ibunya yang dia kira hanya sebuah kebohongan. Namun, betapa terkejutnya dia saat dua belas ribu pencarian berita yang memuat tentang ibunya, dalam terdapat artikel serta foto-foto ibunya ketika waktu muda.

Ayahnya memang benar jika ibu merupakan seorang mantan bintang televisi, dan cerita tentang Akademi Gajah juga bukan kebohongan. Dam merasa menyesal dan akan mencari ayahnya yang sudah pergi entah kemana keesokan harinya. 

Namun terlambat, pada akhirnya sang ayah ditemukan oleh petugas penjaga makam dalam keadaan pingsan.

Dirumah sakit Dam terus menunggu sang ayah didepan ruangan sampai dokter mengizinkan dirinya untuk menemui ayahnya. Setelah siuman, ayah Dam meminta izin bercerita untuk terakhir kalinya. 

Saat setelah sang ayah meninggal semua cerita ayahnya ceritakan memang bukanlah sebuah kebohongan, itu semuanya benar Ayahku (Bukan) Pembohong.

Nilai moral dari novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye ini tidak hanya berisi cerita fiksi berlatar belakang tentang kehidupan sehari-hari dalam keluarga.

Novel ini kaya akan pesan-pesan mengenai kesederhanaan hidup yang dibaluti dengan sebuah kebahagiaan mengenai kekeluargaan, dan kepercayaan satu sama lain. 

Nilai-nilai moral merupakan nilai yang mengacu pada norma-norma suatu masyarakat atau sekelompok orang. Oleh karena itu, akan mempengaruhi segala perilaku dan perbuatan seorang individu dalam kehidupan sehari-hari. 

Nilai moral tersebut dapat mendidik karena banyak pelajaran dan dapat diambil sebagai gambaran bagi kehidupan dirinya sendiri dan bermasyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun