Mohon tunggu...
wijayanto wisnu aji
wijayanto wisnu aji Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Penulis aktif blog pribadi https://www.cakraspot.my.id

Selanjutnya

Tutup

Politik

MIMPI "NEGARA HADIR " SEMAKIN NYATA DI ERA JOKOWI

31 Desember 2015   18:15 Diperbarui: 31 Desember 2015   18:28 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Dalam dialektika "negara hadir" selalu diterjemahkan sebagai peran peran negara dalam membantu jadi katalisator permasalahan rakyatnya ,dan wujud "negara hadir" bukan hanya dalam sisi kebijakan saja yang sampe turun kerakyat tapi keinginan presiden sebagai simbol kelembagaan "negara hadir " dapat dirasakan langsung oleh rakyat ditengah tengah mereka .jangan sampe simbol presiden hanya jadi menara gading dipusat kekuasaan .

 

Jokowi mencoba mewujudkannya melalui kerja kerja kerakyatan tanpa sekat terhadap rakyatnya sebagai representasi simbol presiden rakyat yang selalu berada ditengah rakyat dimanapun berada 

 

Blusukan merupakan bahasa "negara hadir " dalam setiap momen presiden ketemu rakyatnya demi menyerap aspirasi kebutuhan rakyat yang paling bawah .

 

Maka momentum refleksi akhir tahun 2015 dapat dijadikan kekuatan lebih massif lagi dalam menguatkan peran peran jokowi dalam mewujudkan "negara hadir" disetiap momen apapun yang dirasakan rakyatnya ."Negara Hadir " harus jadi momen katalisator serta akselerator bagi rakyat untuk melakukan letupan letupan perubahan menuju indonesia lebih baik .Momen " Negara Hadir" diharapkan jadi pemicu dan pelecut rakyat dalam melakukan kemandirian dalam pembangunan baik ekonomi ,sosial maupun kultural yang lebih partisipatoris serta berkelanjutan .Wujud "Negara Hadir" juga bisa jadi pelecut transformasi perubahan dalam berkesadaran demi mendukung program program riil pemerintah .

 

#SalamPencerahan 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun