Di sana Omjay diminta untuk mengisi data dan antri untuk naik ke gedung D lantai 16. Sudah pukul 13.30 WIB Omjay belum dipanggil juga. Sementara Omjay ada rapat di di mid point place tanah Abang pukul 14.00 WIB. Kalau disuruh tunggu tentu Omjay akan terlambat hadir dalam rapat pengurus gnld siberkreasi.
Akhirnya Omjay putuskan untuk berangkat ke mid point dan mengurusnya lain waktu. Omjay tanya ke Bu Titin. Apakah masalahnya sudah beres? Beliau katakan sudah. Beres. Katanya ada kesalahan nama dimana Titin dituliskan tytin.
Kami jadi tahu mengapa tunjangan sertifikasi kami tidak cair dan mengalami keterlambatan. Semoga setelah diurus ke kantor unit pelayanan terpadu, tunjangan sertifikasi kami bisa segera dicairkan.
Ternyata kita bisa juga melaporkan masalah sertifikasi dengan cara online. Jadi tidak harus datang langsung ke Kemdikbud. Hanya terkadang suka lama prosesnya. Lebih bagus datang langsung ke unit pelayanan terpadu Kemdikbud yang sekarang menjadi nama kemdikdasmen.
Bila tunjangan profesi guru kita belum cair, harus segera diurus. Sebab pasti akan ada data yang salah atau kurang lengkap. Sering buka info gtk dan cek apakah sudah valid atau belum.Â
Begitulah pengalaman Omjay mengurus tunjangan sertifikasi yang belum cair bersama Bu Titin dan pak Ilham operator sekolah. Untunglah ada pak Ilham operator dapodik yang mendampingi Omjay sehingga proses perbaikan data dapat langsung diperbaiki.
Omjay ucapkan terima kasih kepada petugas unit layanan terpadu yang sudah membantu kami dengan sangat ramah. Pelayanannya sangat bagus dan kami diterima dengan sangat baik. Semoga banyak guru yang terbantu dengan adanya unit pelayanan terpadu.
Demikianlah kisah Omjay tentang pengalaman mengurus perbaikan data sertifikasi atau tunjangan profesi guru. Semoga bermanfaat buat pembaca Kompasiana. Selalu cek info gtk dan segera lapor ke operator dapodik bila ada data yang berwarna merah.
Salam blogger persahabatanÂ
Omjay/kakek Jay
Guru blogger IndonesiaÂ