Senen, 23 Desember 2024 pukul 10.00 WIB, Omjay dan kawan-kawan berangkat menuju kantor kementerian pendidikan yang ada ada di jalan jenderal Sudirman Senayan Jakarta Pusat.
Kami berangkat dari sekolah Labschool Rawamangun Jakarta Timur. Omjay berangkat bersama Bu Titin dan pak Ilham dengan supir sekolah pak Wardi. Kami ingin mengurus sertifikasi atau tunjangan profesi guru yang belum cair.
Seharusnya dana sertifikasi sudah cair. Sebab kakak ipar Omjay yang menjadi guru sekolah dasar di Bandung sudah menerimanya. Sudah banyak pula kawan-kawan di labschool yang menerima tunjangan profesi guru sampai triwulan keempat.
Sekitar pukul 11.00 WIB, kami sampai unit pelayanan terpadu di gedung C Kemdikbud yang sekarang dibagi ke dalam tiga kementerian yaitu kemdikdasmen, kemdikti dan kementerian kebudayaan.
Kami diterima dengan baik oleh petugas unit pelayanan terpadu. Lalu kami diminta untuk cek info gtk lewat ponsel masing-masing. Ternyata langsung ketahuan masalah yang Omjay hadapi. Lalu Omjay diminta untuk mengisi formulir online dan mendapatkan nomor antrian.
Omjay mendapatkan nomor antrian 009 dan Bu Titin 019.pak Ilham petugas operator sekolah ikut mendampingi kami.
Tak lama kemudian Omjay dipanggil petugas. Omjay dijelaskan masalah yang dihadapi Omjay. Ternyata data ibu kandung tidak sesuai dengan nama ibu kandung yang ada di dukcapil. Operator sekolah diminta untuk membetulkannya.
Untung pak Ilham membawa Laptop. Sehingga data langsung bisa diperbaiki. Alhamdulillah anak Omjay mengirimkan foto kartu keluarga. Sehingga bisa membantu proses perbaikan data.
Petugas mengatakan bahwa data sudah berwarna hijau semuanya dan tinggal menunggu 1 x 24 jam. Namun ada data yang masih mengganjal Omjay. Sebab data ijazah Omjay masih S1 padahal Omjay sudah lulus S3. Lalu Omjay diminta mengurus ke gedung D lantai 16.
Di sana Omjay diminta untuk mengisi data dan antri untuk naik ke gedung D lantai 16. Sudah pukul 13.30 WIB Omjay belum dipanggil juga. Sementara Omjay ada rapat di di mid point place tanah Abang pukul 14.00 WIB. Kalau disuruh tunggu tentu Omjay akan terlambat hadir dalam rapat pengurus gnld siberkreasi.
Akhirnya Omjay putuskan untuk berangkat ke mid point dan mengurusnya lain waktu. Omjay tanya ke Bu Titin. Apakah masalahnya sudah beres? Beliau katakan sudah. Beres. Katanya ada kesalahan nama dimana Titin dituliskan tytin.
Kami jadi tahu mengapa tunjangan sertifikasi kami tidak cair dan mengalami keterlambatan. Semoga setelah diurus ke kantor unit pelayanan terpadu, tunjangan sertifikasi kami bisa segera dicairkan.
Ternyata kita bisa juga melaporkan masalah sertifikasi dengan cara online. Jadi tidak harus datang langsung ke Kemdikbud. Hanya terkadang suka lama prosesnya. Lebih bagus datang langsung ke unit pelayanan terpadu Kemdikbud yang sekarang menjadi nama kemdikdasmen.
Bila tunjangan profesi guru kita belum cair, harus segera diurus. Sebab pasti akan ada data yang salah atau kurang lengkap. Sering buka info gtk dan cek apakah sudah valid atau belum.Â
Begitulah pengalaman Omjay mengurus tunjangan sertifikasi yang belum cair bersama Bu Titin dan pak Ilham operator sekolah. Untunglah ada pak Ilham operator dapodik yang mendampingi Omjay sehingga proses perbaikan data dapat langsung diperbaiki.
Omjay ucapkan terima kasih kepada petugas unit layanan terpadu yang sudah membantu kami dengan sangat ramah. Pelayanannya sangat bagus dan kami diterima dengan sangat baik. Semoga banyak guru yang terbantu dengan adanya unit pelayanan terpadu.
Demikianlah kisah Omjay tentang pengalaman mengurus perbaikan data sertifikasi atau tunjangan profesi guru. Semoga bermanfaat buat pembaca Kompasiana. Selalu cek info gtk dan segera lapor ke operator dapodik bila ada data yang berwarna merah.
Salam blogger persahabatanÂ
Omjay/kakek Jay
Guru blogger IndonesiaÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI