Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Nasib Kurikulum Merdeka Setelah Kemdikbudristek Dipecah?

12 November 2024   07:03 Diperbarui: 12 November 2024   07:09 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

- Pelatihan dan Dukungan

Kurikulum Merdeka membutuhkan dukungan dan pelatihan yang memadai bagi para pendidik. Jika kementerian baru tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap pelatihan guru, maka implementasi kurikulum ini dapat terhambat.

- Persepsi dan Penerimaan

Berbagai pihak, termasuk guru, siswa, dan orang tua, perlu memahami dan menerima prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka. Jika tidak, implementasinya bisa mengalami resistensi.

Sumber gambar ChatGpt
Sumber gambar ChatGpt

3. Harapan dan Peluang

Di tengah tantangan tersebut, ada beberapa harapan dan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk memastikan kelangsungan Kurikulum Merdeka:

- Komitmen Terhadap Pendidikan Berbasis Kualitas

Dalam menghadapi tantangan, penting bagi menteri yang baru untuk menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan yang berkualitas. Kurikulum Merdeka dapat menjadi alat untuk mencapai tujuan tersebut jika diterapkan dengan baik.

- Partisipasi Stakeholder

Melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk guru, siswa, orang tua, dan masyarakat, dalam proses pengambilan keputusan dapat membantu menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun