Nasib Kurikulum Merdeka Setelah Ganti Menteri: Tantangan dan Harapan
Setelah pergantian menteri di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), nasib Kurikulum Merdeka menjadi salah satu perhatian utama di kalangan pendidik, siswa, dan orang tua.Â
Kurikulum Merdeka, yang diluncurkan sebagai upaya untuk memberikan fleksibilitas dalam proses pembelajaran, kini menghadapi tantangan baru dalam implementasinya di tengah dinamika politik dan kebijakan pendidikan.
1. Konteks Perubahan
Kurikulum Merdeka diperkenalkan dengan tujuan untuk memberikan otonomi kepada sekolah dalam merancang proses pembelajaran yang lebih relevan dengan kebutuhan siswa dan konteks lokal.Â
Namun, pergantian menteri sering kali diikuti dengan perubahan kebijakan yang dapat mempengaruhi kelangsungan dan pengembangan kurikulum ini. Kata orang ganti menteri, ganti kurikulum.
2. Tantangan Implementasi
Setelah ganti menteri, ada beberapa tantangan yang mungkin dihadapi dalam implementasi Kurikulum Merdeka, yaitu:
- Konsistensi KebijakanÂ
Dengan adanya pemimpin baru, ada kemungkinan munculnya kebijakan baru yang dapat mengubah arah Kurikulum Merdeka. Ketidakpastian ini dapat mengganggu proses adaptasi yang telah dilakukan oleh sekolah-sekolah yang sudah mulai menerapkan kurikulum ini.