Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Mengaplikasikan Pembelajaran Berdiferensiasi di Kelas?

24 September 2024   15:23 Diperbarui: 24 September 2024   15:43 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang kawan guru bertanya kepada Omjay. Bagaimana Mengaplikasikan Pembelajaran Berdeferensiasi dalam Kelas Sekolah Dasar?

Tentu saja Omjay tersenyum menjawabnya dan jadilah artikel ini berkat bantuan kecerdasan buatan.

Pendahuluan

Pembelajaran berdeferensiasi adalah pendekatan mengajar yang menyesuaikan metode, materi, dan penilaian berdasarkan kebutuhan, minat, dan kemampuan siswa. Kalau di sekolah dasar biasa disebut murid.

Dalam konteks kelas Sekolah Dasar (SD), penerapan pembelajaran berdeferensiasi sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan efektif.

Artikel kisah Omjay kali ini akan membahas langkah-langkah praktis untuk mengaplikasikan pembelajaran berdeferensiasi sesuai modul ajar yang ada. Semoga dapat diimplementasikan di kelas Anda para guru Indonesia.

Langkah-langkah Mengaplikasikan Pembelajaran Berdeferensiasi

1. Mengetahui Karakteristik Siswa atau murid
  

 - Observasi dan Penilaian Awal: 

Lakukan observasi terhadap kemampuan, minat, dan gaya belajar siswa atau murid sekolah dasar. Gunakan kuesioner atau tes awal untuk mengidentifikasi kebutuhan mereka. Buat pertanyaan tes awal yang mudah dipahami murid SD. Observasi dan penilaian awal ini penting sebagai langkah awal anda melakukan pembelajaran berdiferensiasi.


   - Kelompokkan Siswa: 

Berdasarkan hasil observasi, kelompokkan siswa dalam kelompok kecil yang terdiri dari berbagai tingkat kemampuan. Ini memungkinkan interaksi dan kolaborasi antar siswa. Kalau bisa gunakan tutor sebaya dimana yang cerdas membantu kawannya yang lambat dalam menerima materi ajar. Masukkan ke dalam kelompok kelompok yang mempunyai kekompakan dalam belajar.

2. Merancang Rencana Pembelajaran


   - Tentukan Tujuan Pembelajaran: 

Sesuaikan tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar yang harus dicapai, tetapi fleksibel dalam metode pencapaiannya. Sesuaikan dengan capaian pembelajaran terbaru supaya sesuai dengan kurikulum merdeka. Buatlah skenario pembelajaran seolah guru adalah sutradara terbaik sekaligus juga pemain terbaiknya.


   - Variasi Metode Pengajaran: 

Gunakan berbagai metode pengajaran, seperti diskusi, proyek, permainan, atau pembelajaran berbasis masalah, untuk memenuhi kebutuhan siswa yang beragam. Jangan semuanya diisi dengan ceramah guru. Sekarang guru adalah fasilitator murid dan pembelajaran berfokus kepada murid.

3. Menyediakan Berbagai Sumber Belajar


   - Sumber Belajar Beragam: 

Sediakan berbagai jenis sumber belajar, seperti buku, video, artikel, dan alat peraga. Hal ini memungkinkan siswa memilih sumber yang sesuai dengan gaya belajar mereka. Sumber belajar saat ini sangat beragam. Guru harus tahu kebutuhan semua muridnya dengan baik.


   - Teknologi dalam Pembelajaran:

Manfaatkan teknologi seperti aplikasi pembelajaran interaktif untuk memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan menarik. Teknologi dalam pembelajaran penting dikuasai oleh seorang guru sekolah dasar yang mengajar berbagai mata pelajaran kepada semua muridnya.

4. Memberi Pilihan dalam Tugas


   - Tugas yang Beragam: 

Berikan pilihan tugas yang berbeda dengan tingkat kesulitan yang bervariasi. Misalnya, siswa atau murid bisa memilih untuk membuat poster, presentasi, atau laporan tertulis. Tentu disesuaikan dengan murid jenjang atas dan rendah.


   - Proyek Kolaboratif: 

Ajak siswa atau murid untuk bekerja dalam kelompok pada proyek yang memungkinkan mereka berkontribusi sesuai dengan kekuatan masing-masing. Proyek kolaboratif ini sudah teruji lewat berbagai penelitian sangat bagus diterapkan di jenjang sekolah dasar.

5. Penilaian yang Fleksibel


   - Penilaian Berbasis Proses: 

Gunakan penilaian formatif untuk mengevaluasi kemajuan siswa sepanjang proses belajar, bukan hanya hasil akhir.


   - Umpan Balik Konstruktif: 

Berikan umpan balik yang spesifik dan konstruktif untuk membantu siswa memahami kekuatan dan area yang perlu diperbaiki.

6. Refleksi dan Penyesuaian


   - Refleksi Pembelajaran: 

Ajak siswa untuk merefleksikan pengalaman belajar mereka. Ini dapat dilakukan melalui diskusi kelas atau jurnal refleksi.


   - Penyesuaian Strategi: 

Berdasarkan umpan balik dan hasil penilaian, sesuaikan strategi pembelajaran untuk perbaikan di masa mendatang.

Kesimpulan

Pembelajaran berdeferensiasi di kelas SD merupakan pendekatan yang efektif untuk memenuhi kebutuhan beragam siswa. 

Dengan memahami karakteristik siswa, merancang rencana pembelajaran yang fleksibel, menyediakan sumber belajar yang bervariasi, serta menerapkan penilaian yang adaptif, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung. 

Melalui pembelajaran berdeferensiasi, setiap siswa dapat mengembangkan potensi maksimal mereka dan meraih keberhasilan akademis yang lebih baik.

Demikianlah kisah Omjay tentang bagaimana mengaplikasikan pembelajaran berdiferensiasi di kelas sekolah dasar. Semoga bermanfaat buat pembaca Kompasiana.

Salam blogger persahabatan
Omjay
Guru blogger Indonssia
Blog https://wijayalabs.com

sumber gambar dokpri
sumber gambar dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun