Guru toxic seringkali menggunakan bahasa yang merendahkan atau menghina siswa. Mereka mungkin mengkritik siswa secara berlebihan di depan teman-teman sekelasnya, yang dapat merusak rasa percaya diri siswa. Hal ini tentu saja tidak baik buat perkembangan karakter siswa.
2. Kurangnya Empati:Â
Mereka tidak menunjukkan perhatian atau pemahaman terhadap kebutuhan dan perasaan siswa. Ketidakpedulian ini dapat menciptakan lingkungan belajar yang tidak mendukung.
3. Favoritisme:Â
Guru toxic cenderung memiliki siswa favorit dan memberi perlakuan yang berbeda kepada siswa lainnya. Hal ini bisa menimbulkan rasa tidak adil dan kecemburuan di antara siswa. Hal ini tentu saja kurang baik untuk perkembangan siswa yang sedang belajar di sekolah.
4. Kekuasaan Berlebihan:Â
Mereka seringkali menyalahgunakan otoritasnya, membuat siswa merasa tertekan dan tidak nyaman. Ini dapat menciptakan suasana kelas yang menakutkan sekaligus juga menegangkan. Siswa tidak merasa menyenangkan berada di sekolah.
5. Menolak Masukan:Â
Guru toxic umumnya tidak menerima kritik atau masukan dari siswa maupun rekan kerja. Mereka cenderung mempertahankan pandangan mereka tanpa bersedia untuk mendengarkan perspektif orang lain. Kalau hal ini dibiarkan akan membawa citra sekolah menjadi kurang baik di mata masyarakat.
Adapun Dampak Guru Toxic adalah:
1. Kesehatan Mental Siswa menjadi terganggu:Â