Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik itu Licik

24 Agustus 2024   17:51 Diperbarui: 24 Agustus 2024   19:37 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri

2. Koalisi Strategis: 

Membentuk aliansi dengan pihak lain, bahkan jika sebelumnya ada perbedaan pandangan, demi mencapai tujuan bersama. Perbedaan itu dikemas dengan baik sehingga mencapai tujuan bersama.

3. Serangan Pribadi: 

Menyerang karakter lawan politik daripada membahas isu-isu substantif, untuk melemahkan posisi mereka. Kalau sudah begitu, lawan politik dianggap tidak baik dan karaktek baik yang terlihat menjadi tidak nampak. Serangan pribadi menjadi sasaran empuk para politikus licik. Mereka akan menjadikan serangan pribagi seperti makanan siap saji yang siap dilahab habis.

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

Apa Strategi Licik dalam Politik?

Beberapa strategi yang dianggap licik dalam politik meliputi:

1. Spin Doktrin: 

Mengubah persepsi publik terhadap suatu isu dengan cara tertentu, sering kali dengan menyajikan fakta secara selektif.

2. Lobbying: 

Mempengaruhi keputusan politik melalui pendekatan yang mungkin tidak transparan, sering kali melibatkan uang dan kekuasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun