Sampai di jalan raya kami cari tempat parkir yang mudah saja. Bahu jalan menjadi tempat parkir mobil omjay.
Prof. Paidi dan ibu Dyah langsung turun pergi berbelanja. Omjay menulis dan membaca kompasiana di dalam mobil.
Omjay perhatikan lalu lalang pembeli yang tiada henti. Para pedagang tanah abang gigih sekali menawarkan barang dagangannya.
Terjadi transaksi jual beli. Pedagang dan pembeli sama sama suka. Barang pun berpindah tangan. Begitulah yang terjadi di pasar tanah abang yang ramai.
Dahulu sebelum pandemi covid19, omjay sering mengantarkan istri tercinta ke pasar tanah abang ini.Â
Omjay parkir mobil di blok A pasar tanah abang rasanya muidah sekali. Istri sudah punya langganan tempat membeli barang.Â
Alhamdulillah dari menjual barang yang dibeli di pasar tanah abang, istri mendapatkan keuntungan lumayan. Kami bisa membeli rumah mungil di Wanaraja Garut.
Kalau mau kaya sebaiknya memang menjadi pedagang atau saudagar. Istri berasal dari keluarga pedagang. Sedangkan omjay berasal dari keluarga pegawai.
Perbedaan itu membuat kami saling melengkapi. Istri pintar sekali berdagang. Rasanya apa yang dia beli selalu laku. Jarang sekali barang yang dibeli bersisa di rumah. Selalu habis terjual saat itu.
Pandemi covid19 meruntuhkan bisnis istri tercinta. Menjadi ibu rumah tangga yang baik menjadi pilihan hidup.