Siapa guru yang pantas dan layak menjadi guru penggerak?
Guru yang pantas dan layak disebut guru penggerak adalah guru yang mampu melayani semua muridnya dengan sepenuh hati dan kasih sayang yang tinggi.Â
Kehadiran mereka dibutuhkan dan ditunggu oleh semua muridnya. Bila tak hadir, maka semua muridnya akan sedih dan cemas. Guru seperti ini sangat dibutuhkan di sekolah sehingga membuat rekan sejawatnya termotivasi untuk mengikuti jejaknya.
Guru juga berprestasi dan memberikan inspirasi bagi semua muridnya. Kemudian mendorong semua muridnya untuk juga berprestasi dengan bakat dan minat masing-masing. Sesungguhnya semua murid itu adalah juara dan guru harus mampu membuatnya menjadi bintang. Jadikan semua muridmu menjadi bintang. Begitulah pesan almarhum Munif Chatib dalam bukunya gurunya manusia.
Lalu mengapa ada guru penggerak?
Guru penggerak harus ada di sekolah-sekolah kita. Sejatinya semua guru adalah guru penggerak. Sebab sekolah akan maju bila semua guru saling bekerjasama mengharumkan nama sekolah.
Guru penggerak akan berperan untuk Menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya masing-masing. Guru mampu bekerjasama dalam membentuk komunitas belajar. Pimpinan sekolah dapat mengundang para pakar pendidikan untuk datang ke sekolah baik melalui daring atau luring.
Guru penggerak mampu menjadi Pengajar Praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah. Guru menjadi figur yang dapat diandalkan untuk mengajari rekan guru lainnya. Misalnya dalam memberikan contoh pembelajaran berdiferensiasi.
Guru juga mampu mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah, dan membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.Â
Rapor pendidikan sekolah baik karena kualitas pembelajaran di kelas juga baik. Pemahaman guru dan murid tentang literasi dan numerasi terus meningkat.
Itulah mengapa guru penggerak harus mampu menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah.Â