Adanya oknum guru penggerak yang tak baik dan sombong tidak bisa digeneralisir bahwa lulusan guru penggerak itu sombong dan tinggi hati.Â
Adanya cibiran bahwa guru penggerak cuma sibuk dengan laptopnya harus dijadikan sebagai kritik membangun.Â
Bila ada guru penggerak yang sering meninggalkan kelasnya, itu artinya guru tidak mengamalkan modul yang sudah diberikan saat mengikuti PPGP selama 6 bulan.
Guru penggerak harus membalasnya dengan prestasi dan hasil belajar semua siswanya meningkat. Guru tidak lagi sibuk dengan urusan dirinya sendiri. Guru sangat memahami kebutuhan muridnya dan menjadikan mereka juara di bidangnya masing-masing.Â
Guru penggerak itu adalah guru yang mau terus belajar sepanjang hayat. Mereka mampu mengelola waktu dengan baik. Waktu seorang guru memang harus dapat dibagi secara adil dan merata. Kapan waktu untuk keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar.
Bersyukurlah anda dapat mengikuti PPGP selama 6 bulan. Banyak manfaat yang anda dapatkan sebagai seorang guru. Jadikan kritik sebagai obat yang menyembuhkan. Tak usah marah dan tetap ramah. Balaslah mereka yang mengkritik itu dengan prestasi dan menjadi guru yang lebih baik dari sebelumnya.
Guru penggerak harus lebih baik dari guru lainnya. Sebab tidak mudah mendapatkan predikat sebagai guru penggerak. Guru telah bertransformasi untuk menjadi guru yang memperhatikan perkembangan semua muridnya. Guru selalu bergerak, tergerak, dan menggerakkan orang lain.
Demikianlah kisah Omjay kali ini tentang guru penggerak harus lebih baik dari guru lainnya. Ukuran lebih baik adalah dia mampu menjadi guru profesional di bidangnya masing-masing. Murid akan merindukan guru yang mampu melayani kebutuhannya dengan baik.Â
Salam blogger persahabatanÂ
Omjay/kakek jay