Ternyata mereka benar-benar mengadakan KLB. Tapi bukan konggres Luar Biasa, melainkan kecewa luar biasa di Surabaya. Sebab kegiatannya tidak didukung oleh pengurus PGRI Provinsi, dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Hanya sedikit yang mendukung mereka, dan hanya di kabupaten yang ada di Jawa Timur.
Melalui konferensi pers yang dihadiri para pimpinan pengurus PGRI Provinsi dari seluruh Indonesia, ternyata ada pengurus dari dalam PB PGRI yang sudah kebelet ingin menjadi pengurus besar PGRI (9 orang). Mereka bergerak kurang tepat dan akhirnya dipecat. Wah hanya menimbulkan Kekecewaan Luar Biasa (KLB). Mereka akhirnya dipecat dengan tidak hormat.
https://www.youtube.com/live/zfJ_MdH67UI?si=MXzEW6mjDFp280uS
Apa Kabar Ketum PB PGRI Pusat Palsu? Sudahkah Engkau Sadar Kesalahanmu? Ayo bergerak bersama di Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang resmi dan dipimpin oleh Prof. Dr. Unifah Rosyidi. Sekjennya bapak Dudung Abdul Qadir yang sangat bersahaja. Beliau adalah kepala sekolah yang masih aktif di kota Bekasi.
Bapak ibu pengurus PB PGRI Pusat palsu. Jangan lagi berkhayal menjadi ketua umum PB PGRI, dan menjadi pengurusnya. Sebab pintu itu telah tertutup rapat. Kalaupun anda misalnya menang di PTUN, kalian tidak memiliki banyak pendukung dari seluruh Indonesia.
Hidup hanya sementara kawan, mari kita nikmati hidup dengan kegembiraan, dan kebahagiaan. Menjadi pengurus besar PGRI tu harus amanah, dan mampu menghidupkan organisasi PGRI. Bukan hidup dari organisasi PGRI.
Akun tiktok di https://www.tiktok.com/@aktivistv, jadikan bahan mainan dan lelucon saja agar anda sadar bahwa PB PGRI yang resmi terus bergerak untuk guru, oleh guru, dan berkhidmat untuk guru Indonesia.
Upaya-upaya yang dilakukan PB PGRI Pusat Palsu yang dipimpin oleh Bapak Teguh Sumarno, sebaiknya sadar diri dan meminta maaf kepada pengurus PB PGRI yang resmi. Selesaikan masalah dengan musyawarah sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Cara-cara yang dilakukan dengan terus mengganggu seperti itu menjadi tidak lucu, dan justru memperburuk citra organisasi guru yang sangat kami cintai ini. Semoga marwah PGRI tetap terjaga sebagai kekuatan negara. Jangan gunakan lagi cap stempel, dan batik PGRI kusuma bangsa.
Kalian harus legowo menerima kenyataan bahwa PGRI yang dipimpin oleh Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd, dan Sekjen Dudung Abdul Qadir adalah ketua umum dan sekjen PB PGRI resmi terpilih hasil Kongres PGRI secara aklamasi.Â
Omjay menyaksikan sendiri bagaimana mereka sangat solid dan membentuk kepengurusan yang solid untuk periode 5 tahun ke depan (20024-2029). Kami bekerja sesuai AD dan ART yang sudah sesuai dengan hasil kongres XXIII di Jakarta. Kegiatan resmi dibuka oleh Presiden Jokowi, dan para menterinya. Juga hadir dewan pembina PGRI.