Pendahuluan
Setiap hari kita menjemput rezeki. Setiap manusia sudah ada rezekinya masing-masing. Berangkat subuh pulang isya sudah biasa. Itu semua dilakukan dalam rangka menjemput rezeki masing-masing.Â
Ada yang hari itu langsung dapat uang dan ada juga yang tidak langsung dapat uang. Semuanya harus disyukuri sebagai rasa syukur kepada Allah SWT. Jangan lupa sholat tepat waktu dan usahakan berjamaah.
Isi tulisan ini sebenarnya sederhana saja. Omjay menulis setiap hari dan berharap ada yang membaca tulisan Omjay. Kemudian tulisan itu diberikan label pilihan atau artikel utama. Namun, kalau belum rezekinya tulisan kita dinilai biasa saja oleh admin Kompasiana.
Apa Yang harus dilakukan agar kita mampu menjemput rezeki setiap hari?
Sewaktu menginap di rumah intan anak pertama Omjay, pagi hari Omjay mengantar istri belanja. Lalu kami mampir ke tukang nasi uduk dan gorengan. Pagi itu penjual nasi uduknya senang banget karena gorengan dan nasi uduknya banyak yang membeli.
Begitu juga bagi kita seorang penulis di blog Kompasiana. Terkadang ada yang banyak membaca tulisan kita. Namun, terkadang sepi pembaca. Padahal kita sudah menulis sebaik mungkin supaya dipilih oleh admin Kompasiana dan dibaca banyak orang.
Begitulah rezeki. Dia datang ketika tidak dikejar. Dia lari ketika kita kejar. Seperti hari ini. Omjay ke sekolah tidak ada pemasukan. Allah menggantinya dengan lontong sayur di pagi hari dan nasi uduk di siang hari. Alhamdulillah dikasih gratis oleh panitia ujian akhir semester.
Amalkan 7 hal sepele dalam video yang Omjay bagikan ini. Semoga bisa anda lakukan dalam kehidupan sehari.
https://youtu.be/x3aeMCFiDV0?si=mnHznDx1mq3k7RvQ
Siapa saja yang wajib menjemput rezekinya?
Kita sebagai manusia wajib menjemput rezeki. Terkadang ada rasa malas untuk tidak berangkat ke tempat kerja. Ingin seperti mbah Surip. Bangun tidur terus tidur lagi. Kemudian rezeki selalu datang menghampiri. Hehehe. Mimpi kali ye?Â
Rezeki itu harus dijemput dengan cara kita masing-masing. Seperti ibu tukang nasi uduk yang dengan sabar menunggu pembeli mampir ke warung nasi uduknya di pagi hari. Selain nasi uduk beliau juga jualan gorengan yang masih panas.
Seorang kawan bertanya kepada Omjay, kapan sebaiknya kita menjemput rezeki?
Sebaiknya kita menjemput rezeki setiap hari. Rezeki itu tidak hanya berupa uang saja. Bisa juga berupa makanan dan senyuman terindah dari kawan-kawan kerja. Kalau Rezekinya berupa voucher untuk isi bensin mobil ya diterima saja dan mengucapkan syukur Alhamdulillah. Sebab pas banget bensin mobil lagi mau habis. Begitulah Rezeki terkadang dia datang dalam berbagai bentuk. Hal yang penting ketika selalu berusaha setiap hari. Kalau tidak dapat ya harus tawakal.
Dimana kita menjemput rezeki setiap hari?
Kita menjemput rezeki bisa menunggu di rumah dan bisa juga keluar rumah. Kalau memang sudah rezekinya tak akan pernah tertukar. Seperti Istri Omjay. Dia tidak pergi kemanapun. Tiba-tiba anaknya datang kasih uang jajan buat mamahnya. Ayahnya kebagian juga. Tahu-tahu kartu e-money sudah terisi.
Ada juga orang lain yang menjemput rezekinya harus keluar rumah. Seperti Abang saya yang tukang ojek. Kalau dia tidak pergi keluar rumah, maka tak ada pemasukan untuk anak dan istri. Untunglah ada saja yang pesan gojek motornya. Uangnya bisa dipakai buat belanja setiap hari di rumahnya.
Mengapa kita perlu menjemput rezeki setiap hari?
Kita usahakan dapat menjemput Rezeki setiap hari. Seperti Omjay sudah berangkat dari rumah pukul 05.00 pagi dan baru pulang ke rumah pukul 22.00 malam hari. Semua itu dalam rangka menjemput rezeki.
Kalau seharian ini Omjay di rumah saja, belum tentu juga ada rezeki yang menghampiri. Bahkan Omjay bisa menonton film China di YouTube. Kalau lihat filmnya, kayaknya gampang banget ya orang jadi kaya di usia muda. Sebab mereka terlahir dari keluarga kaya. Sedangkan Omjay terlahir dari keluarga biasa-biasa saja. Hehehe.
Bagaimana cara kita menjemput rezeki setIap hari?
Caranya yang masuk di akal dan berusaha atau ikhtiar dengan semangat 45. Tidak melakukan kegiatan yang dilarang oleh agama seperti berjudi atau mencuri barang orang lain.
Membuka warung makan di kampus UNJ adalah salah satu cara menjemput rezeki. Kalau lagi main ke kampus UNJ, biasanya Omjay main ke warung Kalasan. Ayam geprek dan pecel lelenya enak banget. Banyak mahasiswa yang suka dan membeli dagangannya.
Penutup
Demikianlah KISAH Omjay kali ini sebelum memejamkan mata. Hari ini tak terasa banyak kegiatan Omjay lalui. Besok pagi akan kembali menjemput rezeki. Semoga rezekinya lebih banyak lagi dari hari ini. Aamiin.
Salam blogger persahabatan
Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H