Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Siswi SMP Labschool Jakarta Menang dan Dapat Hadiah Beasiswa Rp. 22.800.000,- dari KCI

13 Mei 2024   20:07 Diperbarui: 13 Mei 2024   20:31 3110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari kompas.com Omjay membaca beritanya.

Empat siswi SMP Labschool Jakarta meraih medali emas dalam ajang International Technology and Engineering Competition (ITEC) pada awal Mei 2024.

Mereka bernama Nargis Khatun, Kayla Amelia Hasania Saleh, Lajema Tresnanova Gintings, dan Syaima Aminah. Keempatnya adalah siswi kelas 2 SMP Labschool Rawamangun, Jakarta Timur. 

Nargis dan kawan-kawannya meneliti efektivitas gerbong khusus wanita di transportasi umum KRL dalam mencegah kasus pelecehan seksual. Melalui penelitian yang berlangsung selama tiga bulan, mereka menyebar kuesioner dan melakukan observasi lapangan di Stasiun Manggarai dan Stasiun Tebet.

Hasil penelitian keren tersebut menjadi rekomendasi bagi KAI Commuter Indonesia sebagai upaya mitigasi kasus pelecehan seksual di dalam kereta.

Mereka pun mampu menjelaskan gagasannya tentang transum yang juga dikenal dengan KRL itu dalam bahasa Inggris yang sangat fasih. 

Presentasi siswa labschool melempar ingatan bang Zulfikar Akbar juga ke masa beliau masih di usia mereka, saat bisa meraih peringkat pertama di kelas hingga ikut hampir semua kegiatan sekolah.

Bang Zulfikar Akbar lalu menuliskan kisahnya di facebooknya.

"Bedanya, dulu ruang untuk berkreasi sangat terbatas. Ide-ide hanya mengacu pada apa-apa yang ada di sekitar, rumah dan sekolah yang diapit oleh pasar kampungku yang hanya ibu kota kecamatan. Sedangkan mereka cukup lihai memanfaatkan kelebihan yang ada di ibu kota sekelas Jakarta, melihatnya, mencermatinya, dan menuangkan ide mereka lewat penelitian."

Hasilnya, mereka memenangi kompetisi sekelas International Science Technology and Engineering Competition (ISTEC) 2024. Tak hanya itu, perusahaan di balik eksistensi Commuter Line, KAI Commuter, pun mengapresiasi mereka. 

Tak kurang dari Rp22,8 juta dihadiahkan oleh perusahaan KCI dibawah naungan KAI untuk masing-masing anak berprestasi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun