Hari ini Bang Zulfikar Akbar datang ke sekolah kami di SMP Labschool Jakarta. Dahulu beliau suka menulis di Kompasiana. Beliau datang untuk melihat langsung presentasi Kayla, Nargis, Lajema, dan Syelma siswa kelas 8 SMP Labschool Jakarta yang menang lomba di kancah internasional.
Mereka menang kompetisi internasional di Bali. Keempat siswi ini dapat beasiswa uang sekolah di SMP Labschool Jakarta selama 1 tahun. Alias gratis tistis selama sekolah di SMP Labschool Jakarta. Mereka meneliti gerbong khusus wanita di KRL Jabodetabek.
Anda bisa saksikan videonya di link YouTube yang ada di bawah ini.
https://youtu.be/1CwFG118hSc?si=0_c2uu_TtCn4cllk
Tadi siang Omjay membaca kisahnya di facebook Bang Zulfikar Akbar. Alhamdulillah beberapa siswa kami mendapatkan hadiah dari Kereta Commuter Indonesia (KCI) sebesar Rp. 22.800.000,- (Dua Puluh dua Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah). KCI adalah bagian dari kereta api Indonesia atau KAI.
Rombongan tamu KCI dihibur dengan gambang kromong Betawi yang dipimpin dan dibina oleh bapak haji Sarmilih. Mereka disambut oleh pengurus OSIS dan MPK SMP Labschool Jakarta di pintu masuk sekolah.
Informasinya ada di Facebook https://www.facebook.com/zoelf.achbar
Bapak Haji Sarmilih mengirimkan video penampilan anak-anak ekskul gamelan atau gambang Kromong Betawi. Beliau mengirimkannya di WA Group Keluarga SMP Labschool Jakarta.
Semalam pimpinan sekolah memberikan informasi di WA Group guru SMP Labschool Jakarta. Besok pagi sekolah akan kedatangan tamu, yaitu Direktur Utama PT KCI (KAI Commuter) Â pukul 8 pagi bersama jajaran VP Corporate Secretary.Â
Kegiatan tersebut adalah inisiasi dari Kereta Commuter Indonesia atau KCI untuk memberikan apresiasi kepada anak-anak yang kemarin berprestasi dalam lomba poster ilmiah di Bali.
Ada beberapa pengurus organisasi di sekitar pukul 07.50-08.00 WIB (setibanya rombongan KCI) ditugaskan menyambut kehadiran di lobi, tetapi setelah itu siswa akan kembali ke kelas.
Selain itu, ada tambahan kegiatan juga khusus kelas 8. Sebagian siswa ada yang persiapan pembukaan Inlabs atau invitasi bola basket bersama sekolah lainnya.Â
Semua siswa hari ini diwajibkan masuk jam penasehat akademik atau PA dahulu dan bertemu dengan wali kelas masing-masing. Setelah itu bisa mengikuti berbagai kegiatan. Salah satunya pembukaan invitasi bola basket atau Inlabs.
Omjay hanya mendengar beritanya dari wa group, karena mengajar informatika. Mereka memang masih sangat muda, baru masuk usia belasan. Mereka masih bersekolah di salah satu SMP swasta di Rawamangun, Jakarta Timur. Itu menurut bang Zulfikar Akbar yang ikut hadir meliput acara di auditorium gedung utama Labschool Jakarta.
Pikiran mereka memang sangat mengagumkan. Di usia itu mereka sudah memikirkan tentang kekuatan transportasi umum yang paling banyak digunakan warga Jabodetabek, Commuter Line.
Dari kompas.com Omjay membaca beritanya.
Empat siswi SMP Labschool Jakarta meraih medali emas dalam ajang International Technology and Engineering Competition (ITEC) pada awal Mei 2024.
Mereka bernama Nargis Khatun, Kayla Amelia Hasania Saleh, Lajema Tresnanova Gintings, dan Syaima Aminah. Keempatnya adalah siswi kelas 2 SMP Labschool Rawamangun, Jakarta Timur.Â
Nargis dan kawan-kawannya meneliti efektivitas gerbong khusus wanita di transportasi umum KRL dalam mencegah kasus pelecehan seksual. Melalui penelitian yang berlangsung selama tiga bulan, mereka menyebar kuesioner dan melakukan observasi lapangan di Stasiun Manggarai dan Stasiun Tebet.
Hasil penelitian keren tersebut menjadi rekomendasi bagi KAI Commuter Indonesia sebagai upaya mitigasi kasus pelecehan seksual di dalam kereta.
Mereka pun mampu menjelaskan gagasannya tentang transum yang juga dikenal dengan KRL itu dalam bahasa Inggris yang sangat fasih.Â
Presentasi siswa labschool melempar ingatan bang Zulfikar Akbar juga ke masa beliau masih di usia mereka, saat bisa meraih peringkat pertama di kelas hingga ikut hampir semua kegiatan sekolah.
Bang Zulfikar Akbar lalu menuliskan kisahnya di facebooknya.
"Bedanya, dulu ruang untuk berkreasi sangat terbatas. Ide-ide hanya mengacu pada apa-apa yang ada di sekitar, rumah dan sekolah yang diapit oleh pasar kampungku yang hanya ibu kota kecamatan. Sedangkan mereka cukup lihai memanfaatkan kelebihan yang ada di ibu kota sekelas Jakarta, melihatnya, mencermatinya, dan menuangkan ide mereka lewat penelitian."
Hasilnya, mereka memenangi kompetisi sekelas International Science Technology and Engineering Competition (ISTEC) 2024. Tak hanya itu, perusahaan di balik eksistensi Commuter Line, KAI Commuter, pun mengapresiasi mereka.Â
Tak kurang dari Rp22,8 juta dihadiahkan oleh perusahaan KCI dibawah naungan KAI untuk masing-masing anak berprestasi tersebut.
Demikianlah kisah Omjay kali ini tentang Siswi SMP Labschool Jakarta Menang dan Dapat Hadiah Beasiswa Rp. 22.800.000,- Dari KCI. Semoga bermanfaat buat pembaca kompasiana tercinta. Omjay sangat bangga menjadi guru mereka di SMP Labschool Jakarta.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H